Tanikaze pada April 1941
|
Sejarah |
Kekaisaran Jepang
|
Nama |
Tanikaze |
Dipesan |
1937 |
Pembangun |
Fujinagata Shipyards |
Pasang lunas |
18 Oktober 1939 |
Diluncurkan |
1 November 1940 |
Mulai berlayar |
25 April 1941 |
Dicoret |
10 Agustus 1944 |
Nasib |
Tenggelam pada 9 Juni 1944 |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Kapal perusak kelas-Kagerō |
Berat benaman |
2.490 ton panjang (2.530 t) |
Panjang |
118,5 m (388 ft 9 in) |
Lebar |
10,8 m (35 ft 5 in) |
Sarat air |
3,8 m (12 ft 6 in) |
Kecepatan |
35 knot (40 mph; 65 km/h) |
Jangkauan |
5.000 nmi (9.300 km) pada 18 knot (21 mph; 33 km/h) |
Awak kapal |
240 orang |
Senjata |
|
Catatan dinas |
Bagian dari: |
Divisi Perusak 17[1] |
Tanikaze (谷風, Angin lembah) adalah sebuah kapal perusak kelas-Kagerō milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Ia merupakan kapal ke-14. Ia mulai dibuat pada tanggal 18 Oktober 1939 dan selesai dibuat pada 1 November 1940. Ia bertugas pada tanggal 25 April 1941.
Masa dinas
Kala Perang Pasifik pecah, ia tergabung ke dalam Divisi Perusak ke-17[1] bersama Urakaze, Isokaze, dan Hamakaze. Mereka menjadi pengawal saat Serangan Pearl Harbor. Mereka lalu mengantar armada Jepang dalam beberapa tempat seperti Pulau Wake, Rabaul, Port Darwin, selatan Jawa, Cilacap, Pulau Natal, dan Serangan Samudra Hindia. Kemudian mereka menjadi pengawal Armada Nagumo saat Pertempuran Midway pada tanggal 4 Juni 1942.
Saat pertempuran yang menjadi titik awal kekalahan Jepang tersebut, 4 kapal induk utama Jepang tenggelam oleh musuh. Tanikaze ditugaskan oleh Admiral Chuuichi Nagumo untuk memastikan apakah kapal induk Hiryū tenggelam, menenggelamkannya sesegera mungkin, serta menyelamatkan kru kapal tersebut. Ia saat melaju ke arah Hiryū, ia terdeteksi oleh 61 pesawat pengebom tukik Dauntless. Pesawat tersebut ditugaskan untuk menenggelamkan Hiryū jika masih berlayar. Setelah tidak berhasil menemukan kapal induk tersebut karena sudah tenggelam, mereka memutuskan untuk mengebom Tanikaze. Berkat manuver agresif dari Tanikaze yang dikomando oleh Kapten Motomi Katsumi melalui gerakan zigzag, tidak ada satupun dari 61 pengebom tukik yang berhasil mengenai Tanikaze secara langsung. Tanikaze selamat walau dilaporkan mengalami kerusakan sedang.
Setelah itu Tanikaze bertugas melaksanakan misi transport ke Guadalkanal dan kapal pertahanan pesisir Jepang lainnya. Ia terlibat dalam Pertempuran Santa Cruz dimana ia mengantarkan kapal Chikuma yang mengalami kerusakan ke Truk pada tanggal 29 Oktober 1942.
Pada tahun 1943, ia terlibat dalam berbagai operasi transport dan kapal kawal. Pada tanggal 5-6 Juli 1943, ia terlibat dalam pertempuran Teluk Kula. Di sana ia membantu menenggelamkan USS Helena dan mengalami kerusakan ringan.
Nasib
Kariernya berakhir pada tanggal 9 Juni 1944. Saat itu ia ditorpedo oleh kapal selam USS Harder di Terusan Sibutu dekat Tawi-Tawi, sekitar 90 mil arah barat daya dari Basilan. Sebanyak 114 kru tewas dan 126 kru selamat termasuk kaptennya Letnan Komando Ikeda Shunsaku[2] yang meninggal 2 hari kemudian[3] akibat luka yang dideritanya. Kru yang selamat diangkut oleh Urakaze.
Dan 5 bulan kemudian, Urakaze tenggelam oleh USS Sealion. Semua krunya tenggelam, termasuk korban selamat dari kapal Tanikaze.[4]
Catatan kaki
Referensi
- Chesneau, Roger, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. Greenwich, UK: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-146-7.
- Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter & Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X.
- Whitley, M. J. (1988). Destroyers of World War 2. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-326-1.
Pranala luar