Kapal perusak kelas Kagerō yang secara keseluruhan hampir identik dengan kelas Asashio. Perubahan yang dilakukan oleh arsitek angkatan laut Kekaisaran Jepang dalam Kelas Kagerō adalah meningkatkan stabilitas dan untuk memaksimalkan teknologi torpedo. Berdasarkan proyeksi strategis angkatan laut Kekaisaran Jepang, mereka dirancang untuk menemani Armada utama Jepang pada di pertempuran siang dan malam melawan Angkatan Laut Amerika Serikat di Samudra Pasifik.[2] Meskipun menjadi salah satu kelas kapal perusak yang paling kuat di dunia pada saat mereka selesai, hanya satu yang sintas dari Perang Pasifik.[3]
Natsushio dibangun di Galangan Kapal Fujinagata mulai tanggal 9 Desember 1937, diluncurkan pada tanggal 23 Februari 1939, dan mulai ditugaskan pada 31 Agustus 1940.[4]
Pada awal tahun 1942, Natsushio berpartisipasi dalam invasi Hindia Belanda, dengan tugas mengawal pasukan invasi ke Kota Manado, Kota Kendari dan Pulau Ambon pada bulan Januari. Selama invasi Kota Makassar yang berlangsung tanggal 8-9 Februari 1942, Natsushio ditenggelamkan oleh kapal selam Angkatan laut Amerika Serikat USS S-37 di sekitar 22 mil (35 km) selatan dari Makassar pada koordinat (05°10′S119°24′E / 5.167°S 119.400°E / -5.167; 119.400). Sepuluh awak kapalnya tewas dalam serangan itu, dan para korban yang selamat dibawa oleh kapal saudarinyaKuroshio. Natsushio pun dicoret dari daftar angkatan laut pada tanggal 28 Februari 1942.[6] Dia adalah kapal perusak Jepang pertama yang menjadi korban dari serangan kapal selam milik Amerika Serikat selama Perang Dunia II.
Kutipan
^Nelson. Japanese-English Character Dictionary. Page 52, 570;