Dengan bobot mati 24.150 ton dia dapat dipacu hingga 25,5 knot dengan bantuan mesin berkekuatan 56.250 shp. Untuk pelindungnya sendiri, kapal ini dilengkapi dengan meriam anti serangan udara kaliber 12,7 ;mm dan 25 mm. Jun'yō sempat berpartisipasi dalam beberapa kampanye militer antara lain dalam pertempuran di Kampanye Kepulauan Aleut, lalu di Kampanye Guadalkanal, beberapa pertempuran di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
Namanya sempat mengalami misinterpretasi oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (Hayataka, bukannya Jun'yō). Hal ini disebabkan oleh tahanan Jepang dari Pertempuran Midway melaporkan namanya dengan cara baca kunyoumi, padahal seharusnya dibaca dengan cara onjoumi.
Jun'yō sempat ditorpedo pada bulan November 1943 dan menghabiskan waktu tiga bulan dalam perbaikan. Dia rusak oleh beberapa bom selama Pertempuran Laut Filipina pada pertengahan tahun 1944, tapi dengan cepat kembali ke pertempuran. Pada bulan desember dia terkena torpedo lagi dan masuk dalam perbaikan, tapi akhirnya perbaikan dibatalkan karena menurut kebijakan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, kapal ini tidak ekonomis dan akhirnya berakhirlah riwayat kapal induk ini.
Brown, J. D. (2009). Carrier Operations in World War II. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN978-1-59114-108-2.
Hata, Ikuhiko; Shores, Christopher & Izawa, Yasuho (2011). Japanese Naval Air Force Fighter Units and Their Aces 1932–1945. London: Grub Street. ISBN978-1-906502-84-3.
Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter & Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN0-87021-893-X.
Lengerer, Hans & Rehm-Takahara, Tomoko (1985). "The Japanese Aircraft Carriers Junyo and Hiyo". Dalam Lambert, Andrew. Warship IX. London: Conway Maritime Press. hlm. 9–19, 105–114, 188–193. ISBN0-85177-403-2.
Polmar, Norman & Genda, Minoru (2006). Aircraft Carriers: A History of Carrier Aviation and Its Influence on World Events: 1909–1945. 1. Washington, D.C.: Potomac Books. ISBN1-57488-663-0.