Herengracht adalah kanal pertama dari ketiga kanal utama di kota tersebut yang berada di tengah kota Amsterdam.[5]Samuel Sarphati (1813-1868) tinggal di rumah bernomor 598 dan Peter yang Agung singgah di rumah bernomor 527 pada saat kunjungan keduanya ke Amsterdam.
Keizersgracht
Keizersgracht (Kanal Kaisar) adalah kanal kedua dari tiga kanal utama tersebut di tengah kota Amsterdam, di antara Herengracht dan Prinsengracht. Kanal tersebut dinamai sesuai dengan nama Maximilian I, Kaisar Romawi Suci.[6]John Adams tinggal di rumah bernomor 529, Heinrich Schliemann bekerja selama setidaknya tiga tahun di bangunan bernomor 71, Daniel Fahrenheit di 463-465, dan pada masa kunjungan pertamanya ke Amsterdam (1693), Peter yang Agung singgah di rumah bernomor 317.
Prinsengracht
Prinsengracht (Kanal Pangeran) adalah kanal utama keempat dan terpanjang di Amsterdam. Kanal tersebut dinamai sesuai dengan nama Pangeran Orange. Kebanyakan rumah-rumah di sekitarnya dibangun pada Zaman Keemasan Belanda di Provinsi-Provinsi Serikat. Jembatan-jembatan yang berada di kanal Prinsengracht terhubung dengan jalanan di Jordaan.
Bangunan terkenal di sepanjang Prinsengracht meliputi Noorderkerk (Gereja Utara), Noordermarkt (Pasar Utara), Anne Frank House, Westerkerk (Gereja Barat, gereja tertinggi di Amsterdam) dengan Homomonument (Monumen Gay), yang sebenarnya menghadap Keizersgracht.
Zwanenburgwal adalah sebuah kanal dan jalan di tengah Amsterdam. Pelukis Rembrandt dan filsuf Spinoza tinggal disana. Pada 2006, kanal tersebut dinyatakan sebagai salah satu jalan terindah di Amsterdam menurut para pembaca Het Parool, sebuah surat kabar harian lokal.[7]
Kanal tersebut aslinya bernama Verversgracht, setelah industri tekstil mendominasi bagian kota tersebut.
Brouwersgracht
Brouwersgracht adalah sebuah kanal di tengah kota Amsterdam dan merupakan bagian dari sabuk kanal yang terhubung dengan Singel, Herengracht, Keizergracht and Prinsengracht dan menandai perbatasan utara sabuk kanal tersebut. Kanal tersebut dijadikan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal yang datang dari Asia yang membawa rempah-rempah dan sutra.[8] Pada 2007, Brouwersgracht dinyatakan sebagai salah satu jalan terindah di Amsterdam menurut para pembaca Het Parool, sebuah surat kabar harian lokal.[9]
Brantasgracht, Lamonggracht, Majanggracht and Seranggracht
Terdapat empat kanal terbaru di Amsterdam, yang dibuat di Pulau Jawa pada 1995, sebuah pulau buatan manusia di Pelabuhan IJ, dari timur laut Pusat Kota.[10]
Rencana
Sejak pembangunan kanal-kanal tersebut, terdapat rencana untuk menghubungkan bagian utara Amsterdam (Amsterdam-Noord) dengan pusat kota. Pada 1999, sebuah rencana dibuat untuk menyelesaikan lingkaran kanal yang ada di Utara.[11]