Kami adalah roh atau fenomena yang disembah dalam agama Shinto. Mereka adalah unsur di alam, hewan, roh pencipta, serta arwah para mendiang yang terpandang. Banyak Kami dianggap sebagai nenek moyang dari suatu klan, dan beberapa leluhur menjadi Kami setelah kematian mereka jika mereka mampu mewujudkan nilai-nilai dan kebajikan dari Kami dalam hidupnya. Pemimpin besar dan karismatik seperti Kaisar juga bisa menjadi Kami. Dalam keyakinan Shinto, Kami tidak dapat dipisahkan dari alam, tetapi alam, memiliki karakter positif atau negatif, bisa baik atau jahat. Mereka adalah manifestasi Musubi (結びcode: ja is deprecated ), energi alam semesta, dan dianggap sebagai sosok yang harus diteladani umat manusia. Kami diyakini "tersembunyi" dari dunia ini, dan menghuni eksistensi pelengkap yang mencerminkan kita sendiri yang disebut Shinkai (dunia Kami). Agar seseorang dapat hidup selaras dengan hukum-hukum alam, ia perlu mengikuti "jalan Kami" (随神の道 atau 惟神の道code: ja is deprecated , kannagara no michi). Meskipun kata Kami memiliki lebih dari satu definisi, tiada satu pun definisi yang benar-benar mewakili seratus persen. Dengan kata lain, kata Kami bersifat ambigu. Karena Shinto adalah agama yang inklusif, istilah Kami mengalami perluasan makna dan dapat merujuk pada Tuhan dalam agama Buddha maupun Yahudi dan Kristen.
Kami di Indonesia
tak pernah tercatat dengan jelas, namun beberapa pendapat mengenai keberadaan kami di Indonesia terdapat pada gunung Latimojong (ラテもジョング), Sulawesi Selatan (南スラウェシ島)
Artikel bertopik agama atau kepercayaan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.