Kadipaten Bavaria (bahasa Jerman: Herzogtum Bayern) adalah wilayah perbatasan Kerajaan Merovingia tenggara dari abad ke-6 hingga ke-8. Wilayah ini ditinggali oleh orang Bavaria dan dipimpin oleh seorang adipati. Sebuah kadipaten didirikan di wilayah ini selama periode kemunduran Kekaisaran Karoling pada akhir abad ke-9. Wilayah ini menjadi salah satu kadipaten puak kerajaan Francia Timur. Francia Timur kemudian berkembang menjadi Kerajaan Jerman dan Kekaisaran Romawi Suci.
Selama terjadinya perebutan kekuasaan di dinasti Ottonian, wilayah Bavaria menyusut akibat pemisahan Kadipaten Karintia yang baru saja didirikan pada tahun 976. Kekaisaran Romawi Suci lalu ditantang oleh Bavaria dari tahun 1070 hingga 1180, terutama oleh Wangsa Welf. Maka meletuslah konflik terakhir antara Wangsa Welf melawan Hohenstaufen. Akibat dari konflik ini, Kaisar Friedrich Barbarossa mencekal Adipati Henri si Singa dan mencabut hak fiefnya atas wilayah Bavaria dan Saksonia. Friedrich lalu menyerahkan Bavaria kepada Wangsa Wittelsbach. Wangsa ini menguasai wilayah Bavaria hingga tahun 1918. Status adipati Bavaria sendiri diangkat menjadi pangeran-elektor selama Perang Tiga Puluh Tahun pada tahun 1623.
Referensi
Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Bavaria". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.