Kabupaten ChangnyeongChangnyeong (창녕군) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.[1] Kabupaten ini memiliki wilayah perlindungan alam liar yang masih alami dan situs-situs kuno bersejarah.[1] Nakdong-gang, sungai terpanjang di Korea Selatan, mengaliri melewati wilayah ini sebelum bermuara ke Selat Korea.[1] Rawa UpoRawa Upo (우포늪) adalah sebuah rawa yang terletak di wilayah Kabupaten Changnyeong.[2] Rawa ini merupakan bagian dari dataran basah dan rawa alami terluas di Korea yang berfungsi sebagai tempat pelestarian ekologi.[3] Rawa Upo bersama daerah rawa lainnya di kawasan ini, seperti Mokpo, Sajipo, dan Jjokjibeol dinamakan dengan sistem Rawa Upo .[2] Luas keseluruhan Rawa Upo mencapai 2 juta m².[1] Peninggalan sejarahChangnyeong kaya akan peninggalan sejarah, antara lain:
HwawangsanHwawangsan atau Gunung Hwawang adalah gunung yang memiliki ketinggian 2.600 meter dan populer sebagai objek wisata sepanjang tahun dikarenakan keindahannya.[1] Pada musim semi Hwawangsan dipenuhi oleh bunga azalea yang berwarna ungu.[6] Sementara pada musim panas, dari celah-celah bebatuannya mengalir mata air.[1] Pada musim gugur, dedaunan di gunung ini menjadi berwarna dan padang rumputnya menjadi kuning keemasan serta dipenuhi bunga eulalia.[1][6] Di gunung ini setiap tahun diselenggarakan festival kembang api.[1] Di Hwawangsan terdapat Benteng Hwawangsan yang dibangun oleh Jenderal Gwak Jae-u pada masa Dinasti Joseon sebagai perlindungan pada masa Invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592.[6] Desa YeongsanDi kaki gunung Hwawang terdapat desa Yeongsan yang dikenal sebagai desa pertama di Korea yang memulai Pergerakan Satu Maret menentang penjajahan Jepang pada tahun 1919.[1] Masyarakat desa Yeongsan menyelenggarakan permainan Yeongsan Seomeorigi yang merupakan Warisan Budaya Nonbendawi Korea Selatan No.25.[1] Permainan ini dilakukan dengan kompetisi dua kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang memanggul ranting-ranting pohon pinus yang dibuat membentuk seekor sapi.[1] Kedua kelompok ini diwakili oleh seorang jenderal, letnan jenderal dan mayor jenderal yang menduduki miniatur sapi itu dan berperang dengan kelompok lain.[1] Kelompok yang jatuh dianggap kalah.[1] Jenis permainan tradisional lainnya yang terkenal adalah Yeongsan Juldarigi, yang merupakan warisan budaya nomor 26.[1] Mata air panas BugokMata air panas Bugok adalah sumber air panas yang dikenal sebagai tempat berendam.[7] Mata air Bugok dikenal berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit karena kaya akan kandungan mineral dan sulfur.[7] Pranala luar
ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Category:Changnyeong, Gyeongsangnam-do.
|