Jonas Eriksson (lahir 28 Maret 1974) adalah seorang wasitsepak bola berkewarganegaraan Swedia. Ia memegang lisensi FIFA sejak tahun 2002 dan memulai karier sebagai wasit profesional di Swedia sejak 1994.[1]
Eriksson tidak seperti wasit sepak bola lain. Setelah menjual 15 persen sahamnya di salah satu media Swedia, ia menjadi seorang multijutawan. Meski telah kaya, ia tetap melanjutkan profesi wasitnya karena kecintaannya pada sepak bola dan itu menjadi hobi favoritnya.[1]
Karier
Erikkson memulai karier wasit profesionalnya pada tahun 1994 dan melakukan debutnya di Allsvenskan enam tahun kemudian.[2] Ia menjadi wasit internasional dengan memperoleh lisensi FIFA-nya pada tahun 2002.[3] Ia masuk dalam wasit kategori elit UEFA pada awal musim 2009-2010.[2]
Kontroversi
Liga Champions UEFA 2009-2010
Erikkson sudah tercatat dalam daftar hitam para pendukung Rangers. Ia dinilai mengambil keputusan yang salah kala memimpin salah satu laga Grup G Liga Champions UEFA 2009-2010, yang mempertemukan Rangers kontra Sevilla. Eriksson tak menghiraukan klaim kartu merah pendukung Rangers saat Steven Naismith dilanggar dengan brutal oleh bek lawan, Abdoulay Konko, di babak pertama. Alhasil, Sevilla menang 4-1 dan Rangers kandas di fase grup dengan status juru kunci.[1]
Liga Champions UEFA 2011-2012
Laga Milan kontra Barcelona di pertandingan pertama perempatfinalLiga Champions UEFA 2011-2012 menjadi momen paling menjengkelkan buat pelatih Barca saat itu, Josep Guardiola. Sebab Eriksson tak mengganjar hukuman apapun buat Milan. Sementara sekian banyak orang melihat bagaimana kerasnya pelanggaran yang dilakukan kiper Christian Abbiati kepada Alexis Sánchez di kotak penalti. Begitu pula saat kaos Carles Puyol ditarik Djamel Mesbah di kotak penalti Milan, saat terjadi tendangan sudut, juga tak berbuah pelanggaran. Karenanya laga berakhir imbang tanpa gol.[4]
Piala Super UEFA 2013
Laga Piala Super UEFA 2013 antara Bayern München kontra Chelsea, 31 Agustus 2013, makin memperburuk citra Eriksson sebagai wasit. Manajer The Blues, Jose Mourinho berang, karena pemain gelandangnya, Ramires, dikartu merah dan berbuah penalti.[4] Sebaliknya, Erikkson tak memberi kartu kuning kedua pada pemain München, Dante yang melakukan pelanggaran keras.[5] Karena bermain dengan sepuluh orang, The Blues tak mampu mempertahankan keunggulan di akhir laga dan akhirnya kalah lewat adu penalti.
Liga Champions UEFA 2013-2014
Jonas Eriksson kembali jadi sorotan pada laga Manchester City versus Barcelona di pertandingan pertama babak 16 BesarLiga Champions UEFA 2013-2014, 18 Februari 2014 di kandang City. Pada babak pertama, City berhasil meredam serangan Barcelona. Dan di babak kedua, pada menit ke-54, Lionel Messi berhasil menemukan ruang untuk masuk ke kotak penalti City. Martin Demichelis pun terpaksa menjatuhkan penyerang Barcelona tersebut hingga terjatuh. Wasit, Jonas Eriksson, menunjuk titik putih dan mengacungkan kartu merah untuk Demichelis.
Dalam tayangan ulangan, terlihat bahwa pelanggaran terjadi di luar kotak penalti. Hal itu bahkan diakui oleh pelatih Barcelona, Gerardo Martino. Jika mengacu pada Law of the Game yang jadi acuan wasit-wasit FIFA, penalti tidak boleh diberikan jika kontak terjadi di luar kotak penalti dan berlanjut sampai ke dalam kotak. Jadi, keputusan Erikkson pantas diperdebatkan. Namun, keputusan itu juga dianggap tepat oleh menurut beberapa pengamat sepak bola. "Sepertinya, usaha pertama terjadi di luar kotak penalti namun benturan terjadi saat di dalam kotak," ujar Martin Ziegler. "Meski kartu merah tampak tepat karena Demichelis adalah penjaga terakhir ManCity," lanjut wartawan senior Associated Press itu.[6]