Johanis Palar Mogea

Profesor Dr. JP Mogea
Johanis Palar Mogea
Lahir23 Juni 1947
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
KewarganegaraanIndonesia
AlmamaterS3 Universitas Indonesia (Taxonomi) 1991

Profesor Riset Dr. Johanis Palar Mogea atau JP. Mogea (lahir di Bandung, Jawa Barat, 23 Juni 1947; umur 71 tahun) adalah seorang Peneliti LIPI sejak 1 Agustus 1973 – 23 Juni 2013.[1]

Karier

JP. Mogea ditetapkan sebagai APU pada tanggal 21 Agustus 2008. APU yang merupakan jabatan fungsional tertinggi yang diberikan kepada peneliti di lembaga penelitian milik negara. Posisi ini merupakan posisi yang sejajar dengan guru besar dalam bidang pendidikan tinggi.

Sepanjang karier telah menemukan beberapa tumbuhan dan menerbitkan banyak publikasi baik yang bersifat nasional maupun internasional, diantaranya:

1. Faktor Musim Dalam Pembuahan Salak (Salacca Edulis)[1]

2. Revisi marga Arenga (Palmae) [2]

3. Palem Di Taman Nasional Gunung Halimun [Palms in the Gunung Halimun National Park] [3]

4. Preliminary Study on the Palm Flora of the Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia [4]

5. Three new species of Salacca (Palmae) from the Malay Peninsula [5]

6. The flabellate - leaved species of Salacca Palmae [6]

7. Gomphostemma javanicum Bentham Indonesia: Kalimantan Selatan [7]

8. Tumbuhan langka Indonesia, 2001 [8]

9. A monograph of Cyrtostachys (Arecaceae) [1]

10. A New Rattan From The Bird’s Head Peninsula, Indonesian New Guinea [2]

Penemuan

Profesor Riset Dr. Johanis Palar Mogea menekuni penelitian taksonomi pertamanya pada tumbuhan Salak (Salacca zalacca) pada tahun 1972 dibawah bimbingan Dr. John Dransfield (taksonom tumbuhan asal Inggris yang ditempatkan di Herbarium Bogoriense 1970-1974). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Salak di dunia ini jumlahnya ada 22 jenis (species), termasuk 8 jenis salak baru yang berhasil diidentifikasinya yaitu: Salacca dransfieldiana Mogea (1980), Salacca magnifica Mogea (1980), Salacca sarawakensis Mogea (1980), Salacca graciliflora Mogea (1983), Salacca minuta Mogea (1983), Salacca Multiflora Mogea (1983),Salacca lophospatha Dransfield & Mogea (1981) dan Salacca ramosiana Mogea (1987). Salak yang jenis-jenisnya tersebar mulai dari Birma, Thailand, Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, sampai Filipina ini terdapat di hutan-hutan primer, mulai ketinggian 20m dpl sampai 900m dpl.[9]

Tahun 2004, ditemukan 4 species Arenga (palmae) dari Indonesia, Arenga Distincta Mogea, Arenga Longipes Mogea, Arenga Plicata Mogea, and Arenga Talamauensis Mogea.[10]

Pada tahun 2006, JP Mogea bersama dengan tim ekspedisi Memberamo Foja menemukan spesies baru yang di abadikan dalam bentuk perangko di Indonesia.[2] Spesies tersebut adalah :

1. Livistona Mamberamoensis Mogea

Livistona Mamberamoensis Mogea

2. Licuala arbuscula Mogea

Licuala Arbuscula Mogea

Penghargaan

Dr Johanis Palar Mogea dikukuhkan sebagai Profesor Riset bidang Botani dan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Taksonomi, Fitogeografi, Pemanfaatan, dan Konservasi Jenis-jenis Palem Indonesia" pada tanggal 21 Agustus 2008.[11]

Referensi

  1. Heatubun, C.D., Baker, W.J., Mogea, J.P., Harley, M.M., Tjitrosoedirdjo, S.S. & Dransfield, J. (2009) A monograph of Cyrtostachys (Arecaceae)
  2. Maturbongs, R.A., Dransfield, J. & Mogea, J.P. (2015) Daemonorops komsaryi (Arecaceae)—a new rattan from the Bird’s Head Peninsula, Indonesian New Guinea.
  1. ^ "LIPI : Johanis Palar Mogea". sivitas.lipi.go.id. Diakses tanggal 2019-04-04. 
  2. ^ "Prangko Baru dari Indonesia | HOKI | Harian Online KabarIndonesia". www.kabarindonesia.com. Diakses tanggal 2020-03-30.