João Pinheiro Chagas
João Pinheiro Chagas (1 September 1863 – 28 May 1925; pengucapan bahasa Portugis: [ʒuˈɐ̃w piˈɲɐjɾu ˈʃaɣɐʃ]) adalah seorang kritikus sastra, propagandis, redaktur, jurnalis dan politikus asal Portugal yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Portugal.[1][2] Ia terlibat dalam beberapa pemberontakan menentang monarki di Potugal dan menggunakan pamflet dan surat kabar untuk mendukung Partai Republikan Portugal.[3][4] Chagas juga salah satu antara tokoh utama dalam Revolusi 5 Oktober 1910 dan Pembunuhan Lisboa.[3][5] Kehidupan AwalChagas dilahirkan di Rio de Janeiro, Kekaisaran Brasil. Orang tuanya bernama João Pinheiro Chagas and Maria Amélia Rosa Pereira.[3][6] Ayahnya merupakan imigran asal Portugal dan memiliki hubungan leluhur dengan pengungsi Portugal dari Beiras yang mengungsi ke Brasil selama Perang Liberal.[7] Dari jalur ayahnya, Chagas merupakan sepupu dari Manuel Pinheiro Chagas dan anaknya Manuel Pinheiro Chagas yang benama Mário adalah anak dari sepupu pertamanya.[7] Sedangkan ibu Chagas adalah seorang penduduk pribumi amerika[7].. Keluarga mereka kemudian kembali Lisboa ketika Chagas masih berusia kecil.[7][1] Karir MenulisChagas tidak pernah menimba ilmu di universitas. Pada usianya yang ke 16 tahun ia pindah ke Porto dan memulai karir menulisnya.[7][3] Selama menulis ia menggunakan nama pena João Rimanso atau Ivan.[8] Karya pertamanya adalah O Primeiro de Janeiro yang diterbitkan di Porto. Ia kemudian kembali ke Lisboa untuk berkolaborasi dengan Temps, Correio da Manhã, and O Diá[3][9][7]. Pada akhir abad ke-19, Chagas menerbitkan karya berjudul La Marseillaise (1896—1898), O Berro (1896), Branco e Negro (1896—1898), A Paródia (1900—1907), and A República Portuguesa[7][5] dan menjadi direktur majalah O Paiz (1898) dan publikasi Portugal A Lanterna (1899) dan Batalha (1900).[3][7] Ketika ia dipenjara di Angola, ia memimpin majalah di penjaranya.[7] La Marseillaise ditutup pada tahun 1898 karena terkena aturan sensor dan keterkaitan Chagas dengan Partai Republikan.[7] Ketika ia kembali dari pengasingan, ia mendirikan A Portuguesa yang dianggap menjadi saingan La Marseillaise.[5] Semua surat kabar yang ia dirikan dan ia pimpin berkontribusi dalam propaganda anti monarki. Seringkali artikel dalam surat kabarnya memuat hal-hal yang kontroversial dan menyebabkan ia ditahan dan dipenjara selama beberapa kali.[5][4] Aktivitas PolitikSelama tahun-tahun pertama ia berada di Porto, ia bertemu dan berteman dengan beberapa orang anggota Vencidos da Vida[5]. Ia menjadi semakin kritis dan semakin dalam terlibat dengan Partai Republikan.[5] Pada tahun 1891, ia menerbitkan sebuah artikel berjudul A República Portuguesa yang dipandang sangat kontroversial dan menyebab ia dipenjara selama 10 hari.[6] Selama 10 hari tersebut ia berpartisipasi dan membantu perencanaan sebuah pemberontakan yang kemudian menyebabkan ia menerima tambahan hukuman selama 4 tahun penjara atau diasingkan selama 6 tahun.[3][5][10] Chagas pada aslinya diasingkan ke Luanda namun dipindahkan ke Moçâmedes sehari kemudian.[10] Chagas kemudina berhasil melarikan diri beberapa bulan kemudian dan segera menuju Paris sebelum kembali ke Portugal pada tahun 1892, namun ia kembali ditangkap.[6][10] Selama ia dipenjara ia kembali melanjutkan sebuah petisi menentang penindasan atas hak-hak yang dilakukan oleh pemerintah dan menulis tentang pengalamannya. Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya sumber utama dari seorang tahanan pada waktu itu.[5][10] Ia dibebaskan dari penjara pada tahun 1893 setelah menerima amnesti atas terwujudnya Ultimatum Britania Raya 1890.[11] Ia kemudian tinggal di Porto, Brasil dan Madrid selama beberapa tahun sebelum ia kembali tertangkap pada tahun 1896 dan ditangkap lagi pada tahun 1908 karena ia terlibat dalam Pembunuhan Lisboa.[5][6][7] Ia kemudian ikut serta dalam Revolusi 5 Oktober 1910 dua tahun kemudian.[11] Republik Portugal Pertama kemudian didirikan pada tahun 1910 setelah revolusi dan karir pemerintahan Chagas pun dimulai.[5] Ia kemudian ditunjuk menjadi Duta Besar Portugal untuk Paris sebanyak dua kali dan ia dua kali juga mengundurkan diri sebagai duta besar karena perbedaan pandangan dengan atasannya.[5][9] Ia kemudian ditunjuk sebagai Perdana Menteri dan menjadikan dirinya sebagai Menteri Dalam Negeri selama 70 hari pada tahun 1911.[1][3][9] Selama ia menjadi duta besar di Paris, ia tetap mengkritik kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah Portugal.[1] Selama tahun-tahun awal berdirinya republik, Chagas bertemu dengan Sir Lancelot Carnegie di Inggris, Menteri Perang Portugal Freire de Andrade dan Diplomat Prancis Émile Daeschner untuk memastikan dirinya tetap mendapatkan informasi.[1] Dia sangat kritis terhadap kurangnya keterlibatan Portugal ketika Perang Dunia I dan merupakan salah satu delegasi yang memimpin Republik untuk ikut perang pada tahun 1916.[1][5] Tahun-Tahun Terakhir dan KematianSetelah Revolusi 14 Mei 1915, Chagas dicalonkan untuk menggantikan Manuel de Arriaga sebagai Presiden Portugal.[5] Senator João José de Freitas tidak setuju dengan pencalonan Chagas dan malah berupaya untuk membunuhnya.[3] Chagas tertembak beberapa kali di dalam mobilnya pada saat ia dan istrinya sedang pergi menuju Entroncamento.[3][9] Akibatnya Chagas kehilangan salah satu matanya dan kepalanya dibotaki.[9] Chagas kemudian memutuskan pensiun dari dunia politik selama masa-masa pengobatannya dan mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai presiden dan kembali melanjutkan tugasnya sebagai duta besar di Prancis.[6][5] Ia menjabat sebagai duta besar hingga tahun 1924 namun sempat diberhentikan dari tahun 1917 hingga 1918 selama era pemerintahan Sidónio Pais.[1][5][9] Chagas meninggal dunia pada 28 Mei 1925 di Estoril, Cascais karena peradangan aorta. Ia dimakamkan di Pemakaman Alto de São João.[3][5][11] PenghargaanChagas diberikan kepercayaan sebagai anggota Delegasi Portugal dalam Konferensi Perdamaian Paris.[5][9] Selain itu ia juga salah satu pendiri Asosiasi Wartawan Portugal dan Sastrawan Porto dan menjadi anggota Freemason pada tahun 1896.[3][12] Ia juga dianugerahi dengan Ordo Militer St. James Pedang kelas Salib-Akbar (GCSE).[5] Nama Chagas juga digunakan sebagai nama sebuah jalan di Lisboa dan nama taman di Porto.[13][14] Tanda Jasa dan Penghargaan
Daftar Referensi
Catatan
|