Jintishi

Jintishi (Hanzi Tradisional: 近體詩; Hanzi Sederhana: 近体诗; Pinyin: jìntǐshī; Wade-Giles: chin-t'i shih; arti harfiah: "puisi gaya dekat" atau sering disebut bentuk puisi modern), dalam bahasa Inggris dinamakan Regulated verse (bait beraturan), adalah pengembangan dalam puisi klasik Tiongkok dari tipe formal utama yaitu shi. Jintishi merupakan salah satu yang paling penting dari semua jenis puisi klasik Tiongkok. Meskipun sering dianggap sebagai inovasi pada masa Dinasti Tang, asal usul Jintishi dalam tradisi puisi klasik Tiongkok terkait dengan Shen Yue (441–513), yang mencetuskan teori "empat nada dan delapan penyakit" (四聲八病) tentang pola nada.[1]

Ada tiga jenis puisi Jintishi: delapan baris (lushi), empat baris (jueju) dan bait yang panjangnya tidak ditentukan yang disebut pailu. Semua bentuk Jintishi memiliki rima (pengulangan bunyi yang berselang) pada baris genap, dengan satu jenis rima yang digunakan di seluruh puisi. Selain itu, profil nada puisi dikendalikan (maksudnya, "diatur"). Selanjutnya, paralelisme semantik dan tonal umumnya diperlukan dari kuplet interior tertentu. Selama Dinasti Tang, duo "Shen-Song" yang terdiri dari Shen Quanqi dan Song Zhiwen, sangat berkontribusi dalam mengembangkan bentuk puisi Tiongkok klasik ini.

Referensi

  1. ^ Watson, 110–112


A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41