Jin Ahqab menurut Ibnu Duraid adalah salah satu jin yang beriman kepada Muhammad sebagai nabi. Ia beriman setelah mendengarkan bacaan Al-Quran dari Muhammad. Jin tersebut berasal dari kalangan jin nashibin. Seorang ulama tahqiq berpendapat bahwa nashibin merupakan nama sebuah kota yang ramai di negri al-Jazirah, yang sekaligus menjadi jalur perlintasan para khalifah dari Mosul menuju Syam. Kota Nashibin juga merupakan bagian dari wilayah Halab (Aleppo). Letaknya dipesisir sungai besar Eufrat yang dikenal dengan Nashibin-nya bangsa Romawi. Jarak antara kota Nashibin dengan wilayah Amid pada saat itu ditempuh dalam perjalanan selama empat hari.[1]
Sebagimana diketahui, jin nashibin merupakan jin yang dimaksud dalam surah al-Ahqaq, yang berbunyi, Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan kepada mu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Quran, maka ketika mereka menghadiri (pembacannya) mereka berkata, "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)." Maka ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, "Whai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan kitab Al-Quran yang diturunkan setelah Musa, membenarkan kitab-kitab yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran, dan kepada jalan yang lurus. Wahai kaum kami! Terimalah seruan orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-nya, niscaya dia akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan barang siapa tidak menerima seruan orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah dibumi, padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata," (al-Ahqaf:29-32).[2]
Jin Nashibin juga yang dimaksud dalam seluruh surat al-Jinn, sura ke-72, Juz 29. Dalam surah tersebut, Allah berfirman kepada Nabi saw. yang mengabarkan ihwal mendengarnya jin atas bacaannya. Katakanlah (Muhammad kepada manusia),"Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan Al-Quran, lalu mereka berkata, 'Kami telah mendengarkan bacaan menakjubkan yang memberi petunjuk kejalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak tidak akan menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, dan sesungguhnya Maha Tinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidk beranak. Sesungguhnya orang yang bodoh diantara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah (Al-Jinn:1-4),[3] sampai akhir surah.
Mayoritas ayat dalam surah tersebut berbicara tentang berimannya kaum jin kepada Allah dan Rasulullah saw. Berimannya mereka terjadi setelah terhalang kabar langit yang sebelumnya mereka dapat curi-curi. Ketika mencari penyebab terhalangnya berita tersebut, mereka mendapati Rasulullah saw. tengah membaca Al-Quran.
Bertemu Nabi saw
Dalam hal ini terdapat banyak hadis yang umumnya mengisyaratkan bahwa Nabi saw. sholat diantara Thaif dan Mekah. Saat itu, beliau dalam perjalanan pulang dari Thaif menuju Mekah. Beliau shalat disebuah tempat bernama Nakhlah. Ketika itulah serombongan jin nashibin bacaan Nabi saw. Mereka beriman kepadanya keesokan harinya, mereka kembali kepada kaumnya sebagai utusan Rasullulah saw. guna menyeru dan memberi peringatan kepada mereka. Salah satu diantara mereka adalah jin- Ahqab. Usai peristiwa itu, atas perintah Allah swt, Rasulullah saw. datang menemui mereka guna menjelaskan ajaran dan syariat Islam, termasuk membacakan Al-Quran.
Dengan demikian, jin Ahqab adalah salah satu sahabat Rasullulah saw. Dari kalangan jin muslim.[4] Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibnu Hajar, al-Qurthubi, Ibnu Katsir, dan al-Suyuthi dalam tafsir masing-masing.[5]
Refrensi
- ^ Ibnu Hajar, al-Ishabah, Jilid 1, h. 185; Tafsir al-Qurthubi, Jilid 9, hal. 60.
- ^ link, Get; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Apps, Other (2015-10-16). "Tafsir Surat Al-Ahqaf, ayat 29-32" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-08.
- ^ "surah Al-Jinn - 1-4". Quran.com. Diakses tanggal 2023-12-08.
- ^ Lihat Tafsir surah al-Ahqaq dan surah al-Jinn dalam Tafsir al-Qur'an al-Karim karya Ibnu Katsir, al-Jami li Ahkam al-qur'an karya al-Qurthubi, dan al-Tafsir bi al-Ma'tsur karya al-Suyuthi.
- ^ Dr.Samia Abdul Aziez Menisi, penerjemah : M. Tatam Wijaya (Cetakan 1, 2016). Jin-Jin Muslim Sahabat Nabi. Jakarta: Qalam. ISBN 978-602-60054-5-8.