Jihadi John
"Jihadi John" dan "Jailer John" adalah pseudonim yang diberikan kepada seorang anggota Negara Islam Irak dan Syam (ISIL, ISIS, atau "Negara Islam"), yang dikenal karena muncul pada pemenggalan beberapa tahanan pada 2014 dan 2015. Jihadi John diidentifikasikan oleh FBI pada September 2014, meskipun namanya tidak dirilis kepada publik. Perdana Menteri Britania David Cameron mengerahkan MI5, MI6, dan GCHQ untuk menemukan dan menangkap Jihadi John. JulukanIa diberikan pseudonimnya sebagai John oleh kelompok penyanderaannya. Para penyandera berkata bahwa ia adalah bagian dari sebuah sel teroris yang disebut sebagai "The Beatles", dan bahwa ia dijaga oleh para penyandera Barat ketika menangani komunikasi dengan keluarga mereka.[4] Pseudonim tersebut merujuk kepada John Lennon dari the Beatles, dan anggota lainnya dari sel tersebut dikenal sebagai "George", "Paul" dan "Ringo", yang merujuk kepada anggota Beatles lainnya, George Harrison, Paul McCartney, dan Ringo Starr. Anggota sel tersebut semuanya berbicara dalam aksen Inggris.[5][6] Pseudonim "Jihadi John" dan "Jailer John" dibuat oleh pers Britania.[7][8] Jihadi John diidentifikasikan oleh FBI pada 25 September 2014, meskipun namanya tidak dirilis kepada publik.[9] Perdana Menteri Britania David Cameron memerintahkan MI5, MI6, dan GCHQ untuk menemukan dan menangkap Jihadi John.[10][11][12] Orang-orang yang dibunuhPrajurit Suriah yang tidak diketahuiPada sebuah video yang dipos di Instagram pada Mei 2014, seorang pria yang dipercaya oleh para investigator sebagai Jihadi John terlihat membunuh seorang prajurit Suriah. Video tersebut memperlihatkan seorang prajurit loyal dari Presiden Bashar al-Assad yang ditempatkan di sebuah lapangan terbuka di Suriah, kemudian bagian belakang kepalanya ditembak oleh seorang pria dengan menggunakan sebuah pistol.[13] James FoleyDalam sebuah video yang diunggah di YouTube pada 19 Agustus 2014, Foley membaca sebuah pernyataan yang disiapkan yang mengkritik Amerika Serikat, serangan udara terkini di Irak, dan saudaranya yang menjabat dalam Angkatan Udara Amerika Serikat.[14] Jihadi John, yang memakai penutup wajah, juga membacakan sebuah pernyataan yang disiapkan yang mengkritik Amerika dan Presiden Barack Obama dan dibuat untuk menanggapi intervensi yang dipimpin Amerika di Irak pada 2014.[14] Pria yang memakai penutup wajah tersebut kemudian memenggal Foley.[14] Steven SotloffPada 2 September 2014, sebuah video yang dikabarkan dirilis memperlihatkan pemenggalan jurnalis Amerika Steven Sotloff oleh Jihadi John.[15] Gedung Putih mengkonfirmasikan keotentikan video tersebut.[16] David HainesPada 13 September 2014, sebuah video, yang ditujukan ke Perdana Menteri Britania David Cameron, dikeluarkan, memperlihatkan sandera Britania David Haines dipenggal oleh Jihadi John.[17] Alan HenningPada 3 Oktober 2014, sebuah video dirilis oleh ISIL memperlihatkan Jihadi John memenggal Alan Henning. Henning, seorang supir taksi dari Salford, Greater Manchester, secara sukarela dikirim ke Suriah dimana ia ditempatkan ke Ad Dana, sebuah wilayah yang dikuasai oleh ISIL, pada 27 Desember 2013.[18][19] Peter KassigPada 15 November 2014 sebuah video yang dipos oleh ISIL memperlihatkan Jihadi John sedang berdiri sambil memegang sebuah kepala, yang dikonfirmasikan oleh Gedung Putih adalah Peter Kassig.[20] Pemenggalan Kassig yang sebenarnya tidak diperlihatkan, dan tidak seperti video-video pemenggalan sandera yang sebelumnya, ia tidak memberikan sebuah pernyataan. Prajurit-prajurit SuriahSebuah video yang diakhiri dengan Kassig memperlihatkan pemenggalan 18 prajurit Suriah, oleh sebuah kelompok yang dipimpin oleh Jihadi John yang menggunakan penutup wajah. Video tersebut dikatakan oleh BBC bahwa tidak seperti video-video sebelumnya, video ini memperlihatkan wajah-wajah beberapa militan, yang berada di Dabiq di Provinsi Aleppo. Tidak seperti video-video sebelumnya yang memotong bagian yang memperlihatkan pembunuhan, Jihadi John terlihat memenggal seorang korban[3] Haruna Yukawa dan Kenji GotoHaruna Yukawa, yang berusia 42 tahun, ditangkap beberapa waktu sebelum Agustus 2014. Kenji Goto, yang lahir pada 1967, ditangkap beberapa waktu sebelum Oktober 2014 ketika berusaha untuk menyelamatkan Yukawa. Pada Januari 2015, mereka meminta tebusan kepada pemerintah Jepang dengan uang sebesar $200 juta dolar.[21] Haruna dipenggal pada 24 Januari, dan Kenji pada 31 Januari 2015.[22][23][24] IdentifikasiIdentitas yang mungkinMenurut berbagai sumber, terdapat tiga tersangka utama:[25][26][27]
Lihat pulaReferensi
|