Jihad-jihad Fula atau Fulani adalah serangkaian jihad yang dikobarkan di Afrika Barat pada abad ke-18 dan ke-19 oleh negara-negara suku bangsa Fula yang beragama Islam. Jihad mereka berakhir akibat penjajahan bangsa Eropa.
Perang pertama yang terilhami oleh agama Islam di Afrika Barat berlangsung di Futa Jalon pada 1725 ketika para penggembala Fula (yang dibantu oleh pedagang Muslim) memberontak melawan negara-negara yang masih didominasi agama tradisional. Pada tahun 1750, suku Fula telah mendirikan Keimaman Futa dan menerapkan hukum syariah. Keberhasilan mereka mengilhami suku Toucouleur di tepi Sungai Senegal yang kemudian mendirikan keimaman mereka sendiri, yaitu Keimaman Futa Toro.[1]
Walaupun agama menjadi landasan jihad, mungkin ada pula faktor ekonomi yang menjadi pendorong: suku Fula ingin memperoleh tawanan yang dapat dijual sebagai budak.[2]