Jeihan Angga Pradana, S.Sn. (lahir 6 November 1990) adalah seorang sutradara dan penulis skenario asal Indonesia. Ia memulai debut sutradara film panjang melalui film Mekah I'm Coming, film komedi Indonesia yang diproduseri oleh Hanung Bramantyo. Lewat film tersebut, ia terpilih menjadi Sutradara Pilihan Tempo dan Skenario Terpilih pada Festival Film Tempo 2020, serta memenangkan Piala Maya 2020 untuk Skenario Adaptasi Terpilih dan Piala Iqbal Rais untuk Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih.[2][3]
Karier
Jeihan Angga dikenal sebagai sutradara dan produser film pendek sejak tahun 2011. Film pendek pertamanya yang berjudul Gara-Gara Bendera diputar keliling bersama film pendek lainnya di 33 titik oleh Festival Film Solo 2011. Film pendek kedua-nya berjudul On The Way menjadi salah satu nominasi di ajang penghargaan IFDC Award di tahun 2013, kompetisi Ladrang Festival Film Solo 2013, Ganfest 2014, dan Europe On Screen 2014.
Bersama Ismail Basbeth, Bambang “Ipung”, Paul Agusta, Bani nasution, dan Jason Iskandar, Jeihan berkolaborasi dalam proyek “Ngerjain (Film) Teman” sebuah kompilasi film pendek yang diinisiasi oleh Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2013. Kemudian, filmnya Riding The Lights yang ditulis oleh Ismail Basbeth mendapat Nominasi di ajang Festival Sinema Perancis 2014. Ia juga sempat menjadi juri di festival tersebut untuk kategori Geber Award yang memenangkan The Land Beneath The Fog di tahun 2012. Film pendeknya bersama Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta yang berjudul Neng Kene Aku Ngenteni Koe (2015) menjadi pemenang di Gannesa Film Festival 2016. Setelah menyelesaikan studinya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, selama rentang waktu 2016 hingga 2018 ia sempat memproduseri beberapa film pendek, salah satunya bersama Ravacana Films yang berjudul Anak Lanang. Selain itu, ia juga menyutradarai film musik, salah satunya ialah Trilogi Cerita Hanin Dhiya.[4]
Pada tahun 2019, Jeihan memulai debut film panjangnya lewat film Mekah I'm Coming yang diproduksi oleh Dapur Film.[2] Film tersebut mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para penonton dan kritikus film.[5] Pada Festival Film Tempo 2020, film tersebut dipilih oleh Majalah Tempo menjadi Film Pilihan Tempo. Namanya juga terpilih menjadi Sutradara Pilihan dan Skenario Terpilih.[3] Ia juga berhasil memenangkan Piala Maya 2020 untuk kategori Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih dan Penulisan Skenario Adaptasi Terpilih. Selama pandemi Covid-19, Jeihan mengerjakan film panjang Ibu, Garis Waktu, dan Scandal Makers, serta menyutradarai film pendek Positif dan serial web 17 Selamanya.