Kroat Kosovo (bahasa Albania: Kroatët e Kosovës, bahasa Kroasia: Kosovski hrvati), juga dikenal dengan nama Janjevci (pelafalan [ˈjaːɲeʋtsi], bahasa Albania: Janjevët, bahasa Kroasia: Janjevci), adalah komunitas Kroasia di Kosovo yang tinggal di wilayah Janjevo dan desa-desa di Letnica di dekat Vitina (Shashare, Vrnez dan Vrnavokolo).
Kelompok Janjevci menganggap diri mereka sebagai anggota suku bangsa Kroasia. Diyakini bahwa komunitas ini merupakan keturunan pedagang dari Republik Ragusa (Dubrovnik dan wilayah sekitarnya[1]) yang menetap di wilayah Janjevo pada abad ke-14 ketika wilayah Kosovo masih dikuasai oleh Serbia. Keberadaan orang Katolik di Janjevo pertama kali disebutkan dalam sebuah surat yang ditulis oleh Paus Benedict XI pada tahun 1303 yang menyebutkan Janjevo sebagai pusat paroki Santo Nikolas. Mereka masih mempertahankan iman Katolik mereka hingga kini.
Sejarah demografi
Pada tahun 1948, terdapat 5.290 orang Kroasia (0,7%) di Kosovo; pada tahun 1971, terdapat sekitar 8.264; pada tahun 1981 - 8.718 (0,6%); pada tahun 1991 - 8.062 (0,4%). Sebagian besar anggota komunitas ini melarikan diri ke Kroasia akibat Perang Kosovo. Pada tahun 1998, diperkirakan hanya 1.800 orang yang tersisa, dengan 350 di antaranya tinggal di Janjevo. Pada tahun 2008, terdapat 300 orang Kroasia yang masih tersisa di Janjevo,[2] dan pada tahun 2011 jumlahnya kembali berkurang menjadi 270.[3]
Catatan kaki
Pranala luar