James Fetzer

James Fetzer adalah seorang profesor emiritus di bidang filosofi sains di Universitas Minnesota Duluth. Namun dia terkenal bukan karena kegiatannya sebagai akademisi, melainkan sebagai ahli teori konspirasi, yang akhirnya membawanya kepada vonis ganti US$ 450.000.- akibat menciptakan disinformasi dalam Penembakan Sekolah Dasar Sandy Hook.[1] Dia juga dikenal sebagai akvitis penyangkal holokaus dan menyebarkan teori konspirasi pembunuhan John F Kennedy.

Masa kecil dan pendidikan

Fetzer lahir 6 Desember 1940 di Pasadena, California, dari pasangan akuntan di kantor kesejahteraan di Los Angeles County,[2] dan ibu rumah tangga. Dia dibesarkan di Altadena.[3]

Setelah perceraian orang tuanya, Fetzer pindah ke La Habra Heights, California, bersama saudara laki-laki, ibu, dan ayah tirinya.[3] Ibunya mengakhiri hidupnya ketika dia berusia 11 tahun, dan dia kemudian tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.[3][4]

Setelah lulus dari South Pasadena High School, Fetzer belajar filsafat di Princeton University dan lulus magna cum laude pada tahun 1962[5]. Tesis sarjananya memenangkan The Dickinson Prize.[6]

Setelah sempat berkarir di militer, dia kembali kuliah S2 di Universitas Indiana, dan lulus. Feter melanjutkan lagi ke Universitas Columbia setahun. Lalu lulus PhD di Universitas Indiana di bidang sejarah sains dan filosofi sains.,[5]

Karir

Setelah lulus, Fetzer sempat bergabung menjadi marinir dengan pangkat letnan dua di pasukan artileri. Tahun 1960an, dia sempat ditempatkan di Okinawa, dan sempat menikah selama empat tahun, bercerai, dan memiliki satu orang anak. Tahun 1966 dia dipromosikan menjadi Kapten, namun memutuskan pensiun untuk meneruskan kuliah S2.[5]

Peran dalam penembakan di SD Sandy Hook

Bersama dengan Alex Jones dan James Tracy, dia menciptakan teori konspirasi yang menyatakan bahwa penembakan tersebut adalah rekayasa dan tidak pernah terjadi. Peristiwa tersebut hanyalah sebuah latihan untuk antisipasi penembakan yang memang sering terjadi di sekolah-sekolah di Amerika Serikat. Para orangtua korban hanyalah aktor yang dibuat untuk menciptakan kesan kritis dan mendramatisasi suasana. Diamplifikasi oleh media, perisitiwa ini "direkayasa" seolah sebuah kebenaran untuk mendukung kontrol yang lebih ketat terhadap senjata api di Amerika Serikat.

James Fretzer merumuskan teori konspirasi yang dia bangun ke dalam buku "Nobody Died at Sandy Hook" bersama Mike Palecek dan kontributor lainnya. Buku ini menjadi kritikal dalam penyebaran disinformasi mengenai penembakan di SD Sandy Hook, karena gelar PhD yang dia sandang bersama beberapa kontributor lainnya. Buku ini juga dikategorikan sebagai non fiksi, sehingga ada kesan seolah isinya memang fakta, sekalipun isinya sulit dibuktikan secara ilmiah.[7]

Tuntutan hukum

Tidak seperti Alex Jones, Fetzer hanya menghadapi satu tuntutan hukum atas kasus pencemaran nama baik oleh seorang orangtua korban, Leonard Pozner. Ini terjadi karena Fetzer mempermasalahkan sertifikat kematian atas nama Noah Pozner dalam tulisannya. Tudingan kematian korban adalah hoax memang terbukti mempersulit posisi keluarga korban yang akhirnya mendapat intimidasi agar mau mengakui bahwa semua hanyalah sandiwara. Pengadilan memvonis Fetzer wajib membayar ganti rugi sebesar US$450.000 kepada Leonard Pozner. Atas keputusan ini, Fetzer menyatakan banding. [8][9]

Referensi

  1. ^ Sandy Hook father awarded $450,000 after suing conspiracy theorist. dari situs theguardian
  2. ^ Sarah Lederer (Feb 2009). "James Fetzer's home page". James H Fetzer at University of Minnesota Duluth. Diakses tanggal February 2, 2009. 
  3. ^ a b c Mike Mosedale 2006, hlm. 2.
  4. ^ Mike Mosedale 2006, hlm. 3.
  5. ^ a b c Atkins, Stephen E. (2011). The 9/11 Encyclopedia. 2nd edn, Santa Barbara CA: ABC-CLIO. pp 181–83.
  6. ^ James H Fetzer, ed, Science, Explanation, and Rationality: Aspects of the Philosophy of Carl G Hempel (New York: Oxford University Press, 2000), p xi.
  7. ^ Nobody Died at Sandy Hook. dari situs biblio
  8. ^ Sandy Hook shooting: Parent awarded $450,000 for defamation. dari situs bbc
  9. ^ POZNER v. FETZER (2023). dari situs findlaw.com