James Andri Budiyanto (depan) bersama kelompok music Retic yang terdiri dari para sahabatnya di komunitas musik Bandung : Wawan Muhammad Tohra (bass), Doddy Suwandi (gitar) dan Denny Guick (drum)]]
James Andri Budiyanto alias KillJames alias Vlad Tepes III adalah penyanyi rock, genre heavy metal, subgenre brutal death metal yang telah menghasilkan beberapa album bersama kelompok musik Grausig asal Jakarta.
Sejarah
Awal keterlibatannya dengan Grausig adalah paska single Doomsday yang direkam oleh Muhammad Yahya Sanjaya alias Yachya Wacked (gitar, vokal) sang pendiri[5][note 1][6] bersama Jorghi Soebagio (gitar), Bay Isman (bass), dan Robin Hutagaol. [butuh rujukan]
James memulai karier amatirnya sebagai vokalis dengan spesialisasi rock sejak masih di bangku sekolah era 80-an. Adalah aliran sejenis hard rock a la Bon Jovi dan Ugly Kid Joe sampai akhirnya memberanikan diri banting setir membentuk trio baru dengan dengan memegang posisi vokal dan bass pada kelompok bernama Rotting God. Tiga serangkai dari Rotting God ini membawakan dan meramu-ulang Sepultura, Napalm Death, dan Terrorizer versi mereka. Panggung demi panggung di skena bawah tanah Jakarta selama setahun mereja jajal, sampai akhirnya mereka memutuskan membuat lagu sendiri.
Setelah sempat merekam demo karya sendiri yang kemudian didengarkan kepada Yachya Wacked. Berbekal demo ini James pun diajak Wacked untuk menjadi vokalis Grausig sekitar 1994 setelah sebelumnya ia hengkang dari Sucker Head. Wacked menawarkan opsi kendali vokal utama saja karena permainan bass dan vokal sekaligus yang selama ini dilakoni James bersama Rotting God tidak berjalan dengan baik dengan struktur karya yang coba dibawakan Grausig era itu. Konsekuensinya, Wacked pun meminta komitmen dan fokus penuh James yang sempat menjalankan Rotting God bersamaan dengan Grausig. Grausig dipilih, Rotting God pun menghilang tanpa jejak.
Sejak bergabung, Grausig, menujukkan progresifitasnya. Terutama di penulisan lirik. Dengan latar Sastra Inggris yang diempunya di salah satu Universitas swasta di Jakarta, menjadikan Grausig bersama James lebih matang dan presisi dalam hal ini, utamanya meminimalisir kesalahan teknis diksi atau gramatika bahasa pada umumnya. Tema yang menjadi paradigma James di Grausig berkisar di antara teologi atau filsafat secara umum. Mini album Feed the flesh to the beast dan Abandon, forgotten, and Rotting Alone yang ditulis James bersama Grausig dianggap salah satu cetak biru musik ekstrem brutal death di kancah skena bawah tanah pada dekade 90-an.
James sempat hengkang ketika Grausig mengeluarkan album ketiganya bertajuk Tiga Dimensi[note 2] karena dirasa tidak pas dengan jalur idealisme bermusik yang kompromistis dengan pihak ketiga. Ia sempat diajak kembali untuk meneruskan penulisan materi dari trilogi album Vision of Enslaved Upon my Lizard Side yang sudah mencapai delapan buah lagu. Namun jalur pragmatis yang diambil personil lainnya menuju industri adalah nilai yang tidak bisa ia kompromikan. Album Vision of Enslaved Upon my Lizard Side pun kandas, Tiga Dimensi meluncur.
Di 2005 dan 2008 muncul isu reuni yang tidak pernah terealisasi, namun akhirnya James dan Grausig kembali lagi setelah sebelas tahun vakum dan mengeluarkan In The Name Of All Who Suffered And Died dengan tambahan Budi Ridwin Nasution pada gitar mengantikan Ricky Wisisena. Kemunculan mereka setelah tenggelam lebih dari satu dekade ini adalah reuni penghormatan untuk Muhammad Faisal atau yang popular dengan nama panggung Bobby Faisal alias Bobby Grausig. [note 3][9][10] Album ini berisi enam track, dengan komposisi ; intro, rekomposisi empat lagu lama, dan satu lagu baru berjudul Delusion of Subsequent Enslavement. Ironinya lagu dan album ini sekaligus menjadi petanda kedua kepergian James dari Grausig.[11]
Projek musikalitas teranyarnya adalah bersama Wawan Muhammad Tohra (bass), Doddy Suwandi (gitar), dan Denny Guick (drum) membentuk kelompok musik ekstrem bernama Retic.[note 4] Aktivitas lainnya adalah berkumpulnya kembali James bersama Muhammad Yahya Sanjaya (alias Yachya Wacked, gitar), dan Adithya Perkasa (drum, dari Siksakubur) dalam sebuah trio Bind, Torture, Kill. Kelompok ini hanya sesekali tampil di acara kecil komunitas ekstrem metal bawah tanah Jakarta berhubung jadwal Adit yang ketat dengan penggarapan album Siksakubur. Selain projek dengan Wacked, James bersama Ambon Mortis (Umbra Mortis) dan Maruli Tampubolon (dikenal sebagai Ucok gitaris Divine) meneruskan kelompok musik ekstrem bercorak death metal Amerika a la Suffocation. Kabar buruknya, Maruli meninggal tidak lama setelah bergabung. James dan sejawat pun harus menerima takdir pahit kehilangan sahabatnya tersebut.[13]
Feed the flesh to the beast, Kaset mini album, Diproduseri oleh Grausig, Produksi dan Distribusi secara independent oleh Graveyard Production, Surabaya-Indonesia, 1994. Diproduksi ulang oleh Colours Productions, Jakarta-Indonesia, 1998.[14]
Abandon, forgotten, and Rotting Alone, Kaset album penuh, Diproduseri dan didistribusikan secara nasional ke seluruh pasar domestik oleh Independent Records-Sub divisions of Aquarius Musikindo records, Jakarta-Indonesia, 1999.[14]
Tracklist Side A & B
1. The Omens of Titanic Martyrdom 04:15
2. Cryptic Spawn from Behind the Catatonic Lights 02:20
3. Father of the Flesh 03:27
4. Dismemberment 03:15
5. Horrendous Dead in Xenodochium 03:11
6. Awakened by Isolated Vortex Congregation 02:48
7. I Am the Filth of the Seven Sorrows 03:19
8. Embalmed Crucifixion 04:12
Vision of Enslaved Upon my Lizard Side, album pamungkas dari trilogi yang berisi delapan buah lagu ini tidak pernah digarap di studio rekaman dikarenakan friksi internal antara James Andri Budiyanto dan Stephanus Ino Prayudhi (bassis dan pembuat musik sepeninggal Muhammad Faisal) vis-a-vis Ricky Wisisena dan Denny Zahuri. James dan Bobby hengkang, Ricky dan Denny meneruskan Grausig dengan merilis album Tiga Dimensi.
Wallach, Jeremy. (2008). Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 1997–2001. The University of Wisconsin Press, England. ISBN 978-0-299-22900-9, ISBN 978-0-299-22904-7.
^Wikipedia Sucker Head. Wacked mengajak James membentuk lini baru setelah sebelumnya menyatakan hengkang dari Sucker Head yang telah dirintisnya bersama Khrisna J. Sadrach di penghujung 1989.
^Album ini tidak pernah dianggap menjadi bagian dari diskografi resmi Grausig versi James dan Bobby. Departemen vokal diganti oleh Pori Caesar dari Corporation of Bleeding dan Hari Bobo pada bass yang menggantikan Muhammad Faisal alias Bobby Grausig. Pada tahun 2003, Grausig versi Ricky dan Denny selain mengajak Pori Chaesar dan Hari Bobo untuk ikut serta mengantikan James Andri Budiyanto dan Muhammad Faisal, dalam salah satu singlenya, Demonstrasi, juga mengajak peran serta Jill, vokalis kelompok musik hardcore StepForward dari Jakarta. Demonstrasi merupakan video klip kelompok Grausig versi Denny dan Ricky. Direksi video oleh Ramatyo Wicaksono & tim dari Institut Kesenian Jakarta, Editor Ayudha Febrianty dan Nicholas Budi.[7]
^Band Death Metal legendaris asal Jakarta yang menamakan dirinya Grausig akhirnya bangkit dari masa kevakuman mereka yang begitu lama, hampir kira–kira satu dekade atau 10 tahun lebih Grausig tidak kedengaran eksistensinya di dunia musik metal Tanah Air. Grausig yang terbentuk pada sekitar akhir tahun 80-an atau awal 90-an ini merupakan salah satu pionir dari muncul dan berkembangnya group–group band death metal di tanah air, oleh karena itu kemunculan kembali mereka dengan formasi James (vokal), Ewin (Bass), Denny (Drum) dan Budi (gitar) dan berbekal EP terbaru berjudul In The Name Of All Who Suffered And Died pasti akan di sambut dengan euphoria yang baik oleh para metalhead yang memang sudah cukup lama menunggu karya–karya Grausig.[8]
^Nama-nama ini familiar di skena musik ekstrem underground tanah air ketika mereka tergabung bersama Dajjal (Grup Musik). Retic dibentuk sebagai apresiasi James terhadap sahabatnya di Bandung ketika ia melihat kali pertama penampilan Didi Kurniadi dengan kelompok musiknya, Dajjal (Grup Musik), pertengahan dekade 90-an. Sejak saat itu mereka intens menjalin komunikasi satu sama lain.[12]
^Denny Sakrie (Maret 20, 2013). "Benny Soebardja, Kukuh Nan Teguh". dennysakrie63. Diakses tanggal 2 September 2015.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
^lightintheattic. "Benny Soebardja Dischography". lightintheattic.net. Diakses tanggal 2 September 2015.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
^ abcd"Grausig on Metal Archives". Kroum Vassilev and all contributors on Metal Archives. 2003-05-13 13:47:37. Diakses tanggal 2015-7-24.Periksa nilai tanggal di: |accessdate=, |date= (bantuan)