Jędrzej Śniadecki (bahasa Lituania: Andrius Sniadeckis; 30 November 1768 – 11 Mei 1838) adalah seorang penulis, dokter, kimiawan, ahli biologi, dan filsuf Polandia. Ia merupakan orang pertama yang mengaitkan rakitis dengan kurangnya paparan sinar matahari. Dia juga menciptakan istilah kimia dalam bahasa Polandia modern.[1][2][3]
Buku Śniadecki yang paling penting adalah Początki chemii (Pengantar Ilmu Kimia), buku pelajaran kimia berbahasa Polandia pertama, yang disiapkan untuk Komisi Pendidikan Nasional. Karyanya itu dianggap sebagai salah satu buku sains terbaik di Polandia pada zamannya dan digunakan di berbagai universitas di Polandia hingga tahun 1930-an. Śniadecki juga dikenal sebagai penulis karya-karya yang tidak terlalu serius; sebagai salah satu pendiri Towarzystwo Szubrawców, ia menyumbangkan artikel untuk surat kabar satir mingguan, Wiadomości Brukowe. Ia juga banyak menulis di Wiadomości Wileńskie, harian terbesar dan paling terkemuka di Vilnius.
Pada tahun 1807, Śniadecki mengumumkan penemuan logam baru dalam platinum dan menyebutnya "vestium". Tiga tahun kemudian, Académie de France menerbitkan catatan yang mengatakan bahwa eksperimen tersebut tidak dapat ditindaklanjuti. Karena putus asa, Śniadecki membatalkan semua klaimnya dan tidak membicarakan vestium lagi. Namun demikian, ada spekulasi bahwa elemen baru ini adalah rutenium, yang ditemukan 37 tahun kemudian oleh Karl Klaus. Namun, klaim tersebut tidak diterima oleh sumber-sumber modern.[4]
Jędrzej adalah saudara laki-laki Jan Śniadecki dan ayah dari Ludwika Śniadecka. Dia meninggal di Vilnius.