Ustaz Insan Latif Syaukani Mokoginta atau biasa dipanggil Insan Mokoginta (8 September 1949 – 20 Agustus 2020) merupakan seorang ulama Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh Kristologi dan pengurus Yayasan Mualaf Center.
Profil
Mokoginta lahir dari pasangan ayah keturunan Tionghoa dan ibu asal Kotamobagu.[1] Karena menganggap semua agama benar dan sama saja, keluarganya membebaskan pilihan anaknya untuk memeluk agama apapun dan Mokoginta pun disekolahkan di sebuah sekolah Katolik. Ia sendiri menyebut dirinya beragama Katolik lebih karena pengaruh sekolah.[1]
Kesulitan perekonomian yang ia alami selepas lulus SMA membuatnya terpaksa harus merantau meninggalkan tanah kelahirannya dan ia memilih pergi ke Jakarta. Di Jakarta ia bekerja pada seorang pebisnis bernama Waruba Yarub.[2] Diam-diam Mokoginta sering menyaksikan Yarub mendidik anak-anaknya dengan mengimami salat berjamaah. Meski demikian, menurut Mokoginta, tidak ada masalah apapun dari keluarga pebisnis tersebut saat mengetahui bahwa Mokoginta adalah seorang non-Muslim.[2]
Pada 1980, Mokoginta memutuskan beralih kepercayaan menjadi seorang Muslim.[2] Karier dakwahnya dimulai dari aktivitasnya menulis buku perbandingan agama. Buku itu lalu diperbanyak dan disebarluaskan agar dibaca oleh umat. Dari menulis buku, Mokoginta kemudian memberanikan diri untuk tampil di depan umum.[2][3]
Pada tahun 2009, ia sempat dihukum penjara selama enam bulan karena dinilai melakukan kampanye terselubung di dalam masjid saat berkunjung ke Bolaang Mongondow. Mokoginta mengaku bahwa sebenarnya niatnya hanya untuk melakukan kajian ilmu kristologi dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera.[4]
Aktor Roger Danuarta menjadi orang terakhir yang ia bimbing untuk masuk Islam.[5] Pada 20 Agustus 2020, Mokoginta dilaporkan meninggal dunia saat dilarikan ke Rumah Sakit Eka Hospital BSD.[6] Belakangan diketahui ia wafat saat sedang melaksanakan salat sunnah badiah maghrib.[7] Ia kemudian dimakamkan di TPU Pondok Ranggon.[8]
Referensi