Iblul-Il (bertakhta skt. 2380 SM),[2] merupakan raja atau (Lugal) dari kerajaan Mari kedua yang paling giat, ia dicatat dari beberapa kampanyenya yang ekstensif di tengah lembah sungai Efrat melawan Ebla, dan di wilayah hulu sungai Tigris melawan berbagai musuh, yang menegaskan supremasi Mari di utara Suriah.
Pemerintahan
Sumber
Iblul-Il dibuktikan di Mari, di mana patung-patung yang bertuliskan namanya digali pada tahun 1952 dari kuil-kuil di kota.[3] Namun perbuatan raja dicatat di dalam sepucuk surat yang dikirim ke Ebla oleh Enna-Dagan, pengganti Iblul-Il.[4]
Kampanye
Iblul-Il berkampanye dengan ekstensif melawan Ebla beserta vasal dan sekutunya.[4] Serangan itu mungkin karena militeristik Ebla yang meningkat, dan dimaksudkan untuk menghalangi jalur perdagangan di antara Kiš, Nagar dan Ebla.[5] Iblul-Il adalah seorang kontemporer dari raja Ebla Igrish-Halam,[5] dan disebutkan di dalam surat Enna-Dagan kampanye di tengah Efrat mengalahkan kota Galalaneni,[6] dan terlibat di dalam pertempuran kemenangan dengan Abarsal di wilayah Zahiran,[note 1][8] yang dimusnahkannya.[6] Selanjutnya, Iblul-Il berkampanye di wilayah Burman dari tanah Sugurum, di mana ia mengalahkan kota-kota Shadab, Addalini dan Arisum.[6] Kampanye berlanjut saat raja menjarah kota-kota Sharan dan Dammium,[6]
dan maju ke arah Neraad dan Hasuwan, menerima penghormatan dari Ebla di kota Mane,[9] dan dari benteng Khazuwan, kemudian melanjutkan perjalanannya dan menaklukkan Emar.[6]
Di lembah Tigris, Iblul-Il mengalahkan kota-kota Nahal, Nubat dan Sha-da dari wilayah Nuzi, pertempuran di tanah Ganane.[note 2][10] Iblul-Il akhirnya disebutkan di dalam surat tersebut menaklukkan kota-kota Barama, Aburu, Tibalat dan Belan.[note 3][6] Raja Mari berhasil mencapai tujuannya dan memperlemah Ebla, menuntut sejumlah besar penghargaan berupa emas dan perak.[5]
Suksesi
Iblul-Il digantikan oleh Nizi.[13] Surat Enna-Dagan sangat sulit dibaca,[14] dan penguraian awal mempresentasikan pengarangnya sebagai jenderal Ebla yang mengalahkan dan menggulingkan Iblul-Il.[15] Namun pembacaan yang lebih baru menegaskan Enna-Dagan sebagai raja Mari,[6] dan pengarsipan lebih lanjut arsip Ebla menunjukkan Enna-Dagan menerima hadiah dari Ebla sebagai pangeran Mari di masa pemerintahan para pendahulunya.[16][17]
^Abarsal is probably located along the Euphrates river east of Ebla.[7]
^According to Michael Astour, those three cities belonged to the region named Gasur-Nuzi in the northern Tigris area.[10] However, other scholars such as Marco Bonechi place Gasur in the middle Euphrates valley to the northwest of Mari.[11]