I Nengah Yasa Adi Susanto
I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., M.H., adalah tokoh asal Bali yang merupakan seorang pengusaha penyalur pekerja migran di kapal pesiar dan pengacara. Pengalamannya di dunia kapal pesiar dimulai pada tahun 1999 ketika dia pertama kali melangkah ke kapal pesiar Celebrity Cruises. Beliau lahir di desa Bugbug, Karangasem pada tanggal 11 Januari 1973. Dalam hal keyakinan agama, individu ini menganut agama Hindu. Agama Hindu memiliki pengaruh yang kuat di Bali, Indonesia, dan memiliki banyak nilai dan tradisi yang kaya. Ini juga menjadi salah satu aspek penting dari identitasnya. Nengah Yasa Adi Susanto memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, yaitu gelar S2. Pendidikan yang solid ini telah memberikan fondasi yang kuat dalam berbagai aspek kehidupannya, termasuk karier dan kontribusinya terhadap masyarakat. Lembaga Pendidikan dan Penyalur Pekerja PesiarMelalui lembaga perekrutan tenaga kerja pesiar PT Ratu Ocenia dan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Monarch Bali yang dia pimpin, Yasa Adi sudah membantu banyak warga Bali untuk bekerja di kapal pesiar.[1] LSP Monarch Bali sudah sejak lama menjadi mitra resmi Kementerian Pariwisata. Setiap pekerja yang akan disalurkan oleh PT Ratu Ocenia harus memenuhi persyaratan salah satunya adalah memiliki sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP Monarch Bali.[2] Kepedulian Terhadap Pekerja Migran IndonesiaAdi sempat menjadi pengacara untuk kasus penipuan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dialami 15 orang pekerja migran Indonesia yang mendapat janji palsu untuk bekerja di luar negeri.[3] Para korban yang dibela oleh Adi sudah mengeluarkan uang hingga 50 juta kepada lembaga yang melakukan penipuan dan TPPO. Para korban ada yang bekerja tidak sesuai dengan kontrak dan ada yang justru belum diberangkatkan. Pelaku kejahatan yang dilaporkan memiliki inisial PT DIM. Kiprah PolitikAdi bergabung ke dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan menjadi Ketua Dewan Pimpinan WIlayah (DPW) PSI Bali. Adi mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di DPR RI pada pemilihan umum 2019 lalu tetapi gagal maju ke Senayan akibat PSI tidak lolos ambang batas 4%.[4] Kini di pemilu 2024, dia mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di DPRD Provinsi Bali.[5] Referensi
Pranala luar
|