Parc National de Champagne/Ardennes Parc National de Furfooz
Ardennes (/ɑːrˈdɛn/AR-den; bahasa Prancis: Ardenne[aʁdɛn] (simak); bahasa Belanda: Ardennen[ɑrˈdɛnə(n)]ⓘ; bahasa Walonia: Årdene; bahasa Luksemburg: Ardennen[ɑʁˈdænən]), juga dikenal sebagai Hutan Ardennes adalah wilayah hutan yang luas, medan yang kasar, perbukitan dan punggung bukit yang dibentuk oleh fitur geologis dari pegunungan Ardennes serta cekungan Sungai Moselle dan Sungai Meuse. Secara geologis, pengunungan tersebut merupakan perpanjangan dari Eifel sebelah barat, dan keduanya terbentuk pada Periode Devon (382,7 hingga 387,7 juta tahun lalu), sama seperti bagian barisan pengunungan lainnya dari pegunungan yang lintas negara ini.[1]
Terletak terutama di Belgia dan Luksemburg, tetapi juga merentang hingga ke Jerman dan Prancis. Sebagian besar daerah Ardennes ditutupi oleh hutan lebat, dengan ketinggian perbukitan rata-rata sekitar 350-400 meter, tetapi ketinggian 694 meter ada di bagian Hautes Fagnes (Hohes Venn) Belgia selatan-bagian yang berupa tegalan yang berawa. Wilayah ini ditandai dengan lembah curam yang dilalui oleh sungai yang mengalir deras, di antaranya adalah Sungai Meuse. Kota-kota terpadatnya adalah Verviers di Belgia dan Charleville-Mézières di Prancis, keduanya memiliki jumlah penduduk lebih dari 50.000 jiwa. Di Ardennes sendiri penduduknya relatif sedikit, hanya ada beberapa kota yang memiliki populasi lebih dari 10.000 jiwa. (Pengecualian termasuk Eupen dan Bastogne.)
Sungai dan pohon memberikan aset industri arang yang memungkinkan terjadinya periode industri besar Walonia pada abad ke-18 dan 19, yang ketika itu bisa dibilang sebagai wilayah industri terbesar kedua di dunia setelah Inggris. Wilayah yang lebih besar mempertahankan keunggulan industri di abad ke-20, setelah batubara menggantikan arang dalam metalurgi.
Para jendral Sekutu di Perang Dunia II percaya bahwa wilayah ini tidak dapat ditembus oleh lalu lintas kendaraan bermotor dan terutama oleh kendaraan lapis baja, sehingga daerah ini secara efektif "tidak dapat dipertahankan"[butuh rujukan] selama perang. Tentara Jerman dua kali menggunakan wilayah ini untuk menyerang Prancis Utara dan Belgia Selatan, melalui Luksemburg dalam Pertempuran Prancis dan kemudian Pertempuran Bulge.
Panorama Botassart atau Le Tombeau du Géant (Makam Raksasa) di sepanjang Sungai Semois