Hugh C. Thompson, Jr. (15 April 1943 – 6 Januari 2006) adalah seorang penerbang helikopter pada masa Perang Vietnam. Ia terutama dikenal karena peranannya dalam menghentikan Pembantaian My Lai. Saat itu ia sedang melakukan misi penerbangan pengintaian.
Thompson dilahirkan di Atlanta, Georgia, dan bergabung dengan Angkatan Laut AS pada 1961—kemudian Angkatan Darat AS pada 1966 dan terlatih sebagai penerbang helikopter.
Ia menjadi relawan untuk Satuan Penjejak Wilayah dan ditugasi di Satuan Tugas Barker untuk terbang di atas hutan-hutan Vietnam dan berusaha mengundang tembakan lawan, untuk menunjukkan lokasi pasukan. Sebagai juru tembaknya adalah Kepala kru, Glenn Andreotta dan juru tembaknya yang kedua adalah Spesialis Lawrence Colburn, yang keduanya belakangan juga mendapatkan pujian keberanian atas peranan mereka di My Lai, meskipun Andreotta meninggal tiga minggu setelah kejadian itu.
Pembantaian
Setelah menemui sejumlah mayat warga sipil Vietnam di luar My Lai pada 16 Maret1968, Thompson mendaratkan pesawat mereka dan ketiga orang itu mulai membuat tanda-tanda hijau pada tubuh warga sipil Vietnam yang tampaknya masih hidup. Namun ketika kembali ke helikopter, mereka melihat Kapten Ernest Medina berlari mendekat dan mulai menembaki korban-korban terluka yang telah diberikan tanda - dan ketiga orang itu menerbangkan pesawat mereka kembali ke desa. Di sana Thompson mengkonfrontir Letnan Stephen Brooks yang sedang bersiap-siap meledakkan sebuah gubuk yang penuh dengan orang Vietnam yang sedang bersembunyi dan terluka. Thompson meninggalkan Andreotta dan Colburn untuk melindungi kompi itu dengan senapan-senapan mesin berat mereka dan memerintahkan menembak setiap orang Amerika yang menolak mengikuti perintah untuk menghentikan pembantaian itu. Tak seorang perwira pun yang berani menolak perintahnya, meskipun sebagai perwira teknis, Thompson lebih rendah pangkatnya dibandingkan dengan perwira commissioned (yang minimal berpangkat letnan dua
Thompson: Ayo kita keluarkan orang-orang ini dari bungker ini dan singkirkan mereka dari tempat ini.
Thompson: Saya bisa melakukan lebih baik daripada itu. Perintahkan orang-orangmu tetap di tempat. Senapan-senapan saya diarahkan kepadamu.
Thompson kemudian memerintahkan dua helikopter lainnya (yang satu dikemudikan oleh Dan Millians) yang sedang terbang di dekat mereka untuk menjadi evakuasi medis untuk ke-11 orang Vietnam yang terluka. Ketika terbang meninggalkan desa itu, Andreotta melihat sesuatu yang bergerak di sebuah parit irigasi, dan helikopter itu kembali mendarat dan seorang anak diangkat dari antara mayat-mayat itu, lalu dibawa dengan ke-11 orang Vietnam itu ke rumah sakit di Quang Ngai.
Kemudian Thompson melaporkan pembantaian itu, sementara hal itu masih berlangsung, kepada atasannya. Perintah gencatan senjata lalu diberikan.
Setelah My Lai
Thompson tetap dipertahankan dalam misi Helikopter Raven OH-23 yang berbahaya. Sebagian orang menganggapnya sebagai hukuman karena intervensinya dan liputan media di kemudian hari. Thompson lima kali ditembak jatuh, hingga tulang belakangnya patah pada serangan yang terakhir. Ia mengalami trauma psikologis selama hidupnya dari pengabdiannya di Vietnam.
Tepat tiga puluh tahun kemudian, ketiga perwira ini dianugerahi Medali Prajurit (secara anumerta untuk Andreotta), penghargaan tertinggi Angkatan Darat AS untuk keberanian tanpa melibatkan kontak langsung dengan musuh. Pada 1999 Thompson dan Colburn menerima Anugerah Perdamaian Abbey untuk Keberanian Hati Nurani. Belakangan tahun itu juga, kedua orang ini bersama-sama menjadi ketua dari STONEWALK, sebuah kelompok yang menarik sebongkah batu yang 1 ton beratnya, dengan tulisan yang terukir di atasnya "Warga Sipil Tak Dikenal Yang Terbunuh dalam Perang", dari Boston ke Arlington National Cemetery.
Pada 1998, Thompson dan Colburn kembali ke desa di My Lai; di sana mereka bertemu dengan sejumlah penduduk desa yang mereka selamatkan — termasuk Do Hoa yang berusia 8 tahun ketika diangkat dari parit irigasi. Mereka juga mempersembahkan sebuah SD baru untuk anak-anak di desa itu.
Dalam sebuah wawancara 2004 dengan 60 Minutes, Thompson berkata tentang orang-orang C-Company (Kompi C) yang terlibat dalam pembantaian itu, "Maksud saya, andaikan saja saya cukup dewasa untuk mengampuni mereka, namun saya bersumpah kepada Tuhan, saya tidak bisa."
Thompson bekerja sebagai seorang konselor di Departemen Urusan Veteran, Louisiana dan memberi kuliah pada Akademi Angkatan Laut AS pada 2003 tentang Etika Militer Profesional.