Hudy Prayoga |
---|
Lahir | (1964-07-11)11 Juli 1964 Blitar, Jawa Timur, Indonesia |
---|
Meninggal | 9 November 2013(2013-11-09) (umur 49) Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Indonesia |
---|
Sebab meninggal | komplikasi paru-paru |
---|
Tempat pemakaman | TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat |
---|
Pekerjaan | |
---|
Tahun aktif | 1990an-2000an |
---|
|
Hudy Prayoga (11 Juli 1964 - 9 November 2013) adalah seorang aktor dan model era 1990an.[1][2]
Biografi
Hudy Prayoga, Aktor kelahiran Blitar, Jawa Timur, 11 Juli 1964 ini, tidak menyangka, gara-gara mendapat tawaran berlibur kakaknya yang tinggal di Jakarta, Hudi menjadi seorang model. "Waktu itu teman kakak sedang mencari model pria yang rambutnya bagus dan tebal. Kebetulan kriteria itu ada pada saya," cerita Hudy.
Langkah Hudy sempat tersendat karena mendapat tentangan orangtua. Mereka tidak setuju jika bungsu dari 12 bersaudara, pasangan R. sampoerno dan Robit Aten, ini menekuni dunia model. Orangtuanya dapat memastikan, Hudy akan meninggalkan Blitar, sama seperti yang dilakukan kakak perempuannya yang tinggal di Jakarta.
"Waktu itu saya memang masih kelas 2 SMA. Mereka khawatir kalau tiba-tiba saya berhenti sekolah dan pergi ke Jakarta. Padahal rencana untuk pindah ke Jakarta memang sudah ada dalam benak saya," ujar penggemar masakan Thailand yang akhirnya nekad kabur ke Jakarta setelah lulus sekolah. "Jauh-jauh hari sebelum ujian, saya sudah mengemasi barang-barang dan saya sembunyikan di kolong tempat tidur," lanjut Hudi menceritakan awal kepergiannya dari Blitar.
Semangat untuk bekerja sambil kuliah, membuahkan hasil. Orangtuanya sedikit demi sedikit mulai menyetujui karier yang dipilih. Wajahnya juga mulai sering menghiasi halaman majalah. Untuk mengasah kemampuan, Hudy mengikuti kursus di OQ Modeling. Tubuhnya yang cukup proposional, dengan tinggi 180 cm/72 kg, membuat Hudy mulai sering dipercaya para desainer untuk memperagakan busana mereka. Seringnya menjadi model, membuat para pencari bakat mulai memberi tawaran untuk bermain di film layar lebar. Tidak tanggung-tanggung, Hudy langsung mendapat peran utama.
Diakui Hudy, awal kariernya di film layar lebar dimulai dari film-film panas, seperti Coba-Coba Dulu, Kenikmatan Tabu, Gadis Metropolis II, Dibalik Cinta Eva, dan Kabut Asmara. Kabut Asmara merupakan salah satu judul film panas yang pernah dibintangi Hudi Prayoga. Di film garapan sutradara Torro Margens, dia berakting dengan Kiki Fatmala yang dijuluki bom seks era 1990-an. Hanya film Cinta Anak Muda, di mana Hudy bermain bersama Nike Ardilla yang bukan film panas. Saat melihat perfilman Indonesia terpuruk, Hudy langsung meninggalkan. Ia juga berjanji tidak main di film panas lagi.
"Saya mulai jenuh melihat film Indonesia kok gitu-gitu saja. Juga mulai capek main di film-film panas," aku model iklan Tiara Noir, Astra CC, Cooltime, Matahari, Vimto, Pasaraya, Bank Universal, Sirup Markisa, dll. Keinginan pria yang saat ini menjalin hubungan dengan seorang wanita di luar profesinya itu, didukung salah satu rumah produksi yang langsung mengajak bermain di sinetron Jangan Ambil Anakku. Sejak itu, berturut-turut Hudy mendapatkan tawaran di sinetron lain, seperti Si Manis Jembatan Ancol, Opera Odol, Meniti Ranjau (produksi Malaysia), Dua Sisi Mata Uang, Jangan Ucapkan Cinta, Ketabahan, dan Harga Diri yang kian mengangkat namanya.
Dari sekian banyak sinetron yang sudah ia mainkan, Hudy mengaku Harga Diri yang sangat berkesan. Selain berperan sebagai orang baik-baik, bintang pujaannya, Roy Marten dan Dana Christina ikut bermain dalam sinetron yang sama. Penonton juga mulai mengenal wajahnya.
Memasuki era 2000-an namanya memang kian kurang terdengar. Tahun ini ia tampil di sebuah film independen karya Paul Agusta, Parts of the Heart. Tapi filmnya tak edar di bioskop yang tentu saja tak membuat namanya jadi berkibar lagi.[3]
Kematian
Sebelum kematiannya, Kondis kesehatan Hudy Prayoga berada di titik terendah mulai pukul 21.00 WIB, Jumat malam, 8 November 2013. Hudy terpaksa kembali dilarikan ke Rumah Sakit Dharmais sejak Jumat kemarin sebab kondisi kesehatannya mulai memburuk. Sayangnya, Rumah Sakit Dharmais tidak menyediakan ruang ICU untuk pasiennya. Dokter yang menangani Hudy pun meminta Ivan mencarikan ICU di rumah sakit lain untuk sang kakak. "Waktu Hudy meninggal saya pulang karena saya pikir mau cari ICU kan, karena di Dharmais nggak ada," katanya. Tapi sebelum ruang ICU berhasil ditemukan, Hudy lebih dulu dipanggil menghadap Tuhan. Dia meninggal pada pukul 06.20 WIB di rumah sakit yang sama.[4]
"Dokter yang menangani bilang, 'Jangan dibawa pulang lagi. Harus diopname.' Itu pukul 4 sore hari Jumat kemarin," Katanya "Dia tidak suka nyakitin hati orang, perkataannya sangat baik dan diatur, nggak punya musuh," tambahnya. "Hudy itu sangat ramah orangnya. Lihat aja tadi yang datang banyak sekali," kata Ivan adik kandung Hudy Prayoga, ditemui usai pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada hari sabtu, 9 November 2013. Penyebab kematian Hudy adalah karena ia perokok pasif dan bekerja di klub malam, dia menderita penyakit komplikasi paru-paru sejak setelah Lebaran beberapa bulan lalu.[5]
Filmografi
Serial Televisi
Referensi