Hubungan Armenia dengan Turki secara resmi tidak ada.[1] Turki mengaku perbatasan modern Republik Armenia setelah negara tersebut memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1991, tetapi kedua negara tersebut gagal membangun hubungan diplomatik. Pada tahun 1993, Turki beraksi terhadap Perang Nagorno-Karabakh dengan menutup perbatasannya dengan Armenia demi mendukung Azerbaijan.
Pada tahun 2009, setelah Presiden Turki Abdullah Gül mengunjungi Armenia pada tahun 2008, kedua negara mengumumkan roadmap sementara untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara kedua negara.[2][3][4] Namun, satu tahun kemudian, akibat tekanan internal dari kedua belah pihak dan pertentangan antara kedua negara, upaya menghangatkan hubungan diplomatik dihentikan.[5][6]
Salah satu penyebab utama buruknya hubungan antara kedua negara adalah genosida Armenia yang dilancarkan oleh Kesultanan Utsmaniyah selama Perang Dunia I dan klaim pemerintah Turki bahwa peristiwa tersebut bukan sebuah genosida.[7]
Catatan kaki