Hipersomnia merupakan salah satu kelainan tidur yang ditandai rasa kantuk yang berlebihan. Sehingga pasien sering kali membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih lama dari orang normal.
Klasifikasi
Hipersomnia idiopatik primer adalah gangguan neurologis di mana pasien tidur malam hari dalam jangka waktu lama tetapi tidak menyegarkan. Sehingga sering kali pasien melakukan tidur siang yang juga lama dan tidak memuaskan. Pasien hipersomnia mungkin tidur selama jangka waktu kurang lebih 20 jam sehari. Hasil pemeriksaan biasanya menunjukkan arsitektur tidur relatif normal dibandingkan dengan arsitektur tidur yang terganggu pada narkolepsi.
Hipersomnia mungkin juga sekunder yang diakibatkan oleh kondisi medis seperti infeksi virus, terutama mononukleosis dan ensefalitis, atau hidrosefalus.[1]
Gejala
Mabuk tidur dapat juga menjadi gejala yang ditemukan pada pasien hipersomnia.[2][3]
Referensi
- ^ (Inggris) Christopher G. Goetz, MD (2007). Textbook of Clinical Neurology, 3rd ed. Saunders. ISBN 978-1-4160-3618-0.
- ^ Roth, B. (1972). Hypersomnia With « Sleep Drunkenness ». Archives of General Psychiatry, 26(5), 456. https://doi.org/10.1001/archpsyc.1972.01750230066013
- ^ Trotti, L. M. (2017). Waking up is the hardest thing I do all day: Sleep inertia and sleep drunkenness. Sleep medicine reviews, 35, 76–84.