Hepatitis anjing infeksius (bahasa Inggris: infectious canine hepatitis, disingkat ICH) atau penyakit adenovirus anjing adalah penyakit menular pada hewan dengan manifestasi berupa hepatitis yang disebabkan oleh infeksi Canine mastadenovirus A (sebelumnya diberi nama Canine adenovirus tipe 1; disingkat CAV-1). Tanda klinis penyakit ini sangat bervariasi, mulai dari demam ringan hingga kematian.
Spesies rentan
Selain anjing, CAV-1 juga menginfeksi serigala, rubah, koyote, sigung, dan beruang. Hepatitis anjing infeksius lebih sering ditemukan pada anjing muda berusia kurang dari satu tahun.[1]
Tanda klinis
Setelah masa inkubasi selama 4–9 hari, dapat ditemukan tiga sindrom yang bisa saja tumpang tindih. Pertama, bentuk perakut dalam bentuk kolaps sistem sirkulasi, koma, dan kematian dalam waktu 24 hingga 48 jam. Bentuk kedua, yang paling sering dijumpai, yaitu penyakit akut dengan tanda klinis yang bervariasi. Demam hingga 41 °C, anoreksia, polidipsia, letargi, edemakornea (mata biru) atau edema di bagian tubuh lain (kepala, leher, perut), konjungtivitis, rhinitis, tonsilitis, perdarahanpetekia atau ekimosis di mukosa mulut atau daerah lain, batuk, muntah (kadang disertai darah), diare (dapat disertai darah segar atau melena), takipnea, takikardia, limfadenopati perifer, nyeri perut, hematuria, dan jaundis merupakan tanda klinis yang bisa muncul. Tingkat kematian hewan antara 10 dan 30% yang umumnya disebabkan oleh gagal hati. Bentuk ketiga yaitu hepatitis kronis.[1][2][3] Pada infeksi buatan, anjing dengan penyakit akut akan mati dalam 4–9 hari dengan nekrosis hati yang masif.[4]
Diagnosis
Pemeriksaan klinis sulit membedakan ICH dengan penyakit lain, misalnya distemper. Uji ELISA, PCR, isolasi virus, maupun pemeriksaan histopatologi (biasanya pascamati) digunakan untuk menegakkan diagnosis.[1][2]
Penanganan dan pencegahan
Anjing yang terinfeksi adenovirus diberikan terapi simtomatif dan terapi suportif dengan infus untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Vaksinasi merupakan cara pencegahan penyakit yang efektif. World Small Animal Veterinary Association (WSAVA) merekomendasikan penyakit adenovirus anjing sebagai penyakit yang termasuk dalam program vaksinasi inti pada anjing.[5]