Henk FeldmeijerJohannes Henk Feldmeijer (30 November 1910 – 22 Februari 1945) adalah seorang tokoh politik Belanda yang terafiliasi dengan partai politik berhaluan fasisme, Nationaal-Socialistische Beweging (NSB) pimpinan Anton Mussert. Feldmeijer juga merupakan salah satu orang Belanda yang menjadi kolaborator Nazi Jerman selama masa pendudukan Jerman di Belanda.[1][2][3] RiwayatSaat usianya baru lima tahun, keluarga Veldemeijer mengganti nama keluarga mereka menjadi 'Feldmeijer', hal ini ikut berpengaruh pada perubahan namanya kelak menjadi Johannes Henk Feldmeijer. Ketika masih di bangku sekolah, Feldmeijer terkenal sebagai murid yang cerdas, ia selalu masuk dalam peringkat 10 besar di kelasnya sampai ia lulus sekolah pada 1928. Setelah lulus sekolah ia melanjutkan kuliah di bidang matematika dan fisika, namun ia menunda kelulusannya karena lebih berkonsentrasi pada karier politiknya.[1] Karier politikPada 1931, Feldmeijer bergabung dengan partai Nationaal-Socialistische Beweging dan menjadi anggota Weerbaarheidsafdeling (WA), sebuah organisasi sayap dari partai NSB. Karena ia menjadi 1000 kader pertama organisasi WA, posisi Feldmeijer di NSB menjadi strategis, ia juga merupakan salah satu orang kepercayaan Anton Mussert. Selama menjadi kader NSB, Feldmeijer kerap menampilkan kemampuannya dalam pidato dan propaganda, terutama di wilayah Groningen. Karena kemampuan pidatonya yang luar biasa, Feldmeijer mendapatkan posisi penting di Departemen Propaganda NSB dan mendapatkan bayaran untuk keahliannya tersebut.[1] Feldmeijer semakin memantapkan diri untuk berkarir di politik setelah ia gagal dalam ujian kuliahnya pada 1935, kegagalan tersebut yang membuatnya secara penuh menjadi anggota NSB dan bekerja purnawaktu untuk partai itu. Ia juga bertemu dengan unit pasukan khusus Nazi Jerman, Schutzstaffel (SS) saat berkunjung ke Jerman, hal ini juga yang mendorong Feldmeijer menjadi seorang fasis yang tulen.[1] Pada 1937, Feldmeijer pernah berkonflik dengan ketua NSB, Anton Mussert, hal ini membuatnya sempat dimutasi dari kantor pusat NSB di Utrecht ke kantor cabang di Salland. Dua tahun kemudian Feldmeijer kembali ke Utrecht berkat rekomendasi dari salah satu petinggi partai NSB lainnya, Rost van Tonningen. Sejak saat itu, hubungan Feldmeijer dengan Mussert kembali erat, bahkan ia ditunjuk sebagai komandan pengawal pribadi Mussert.[4] Menjadi kolaboratorMenjelang pecahnya Perang Dunia II, Feldmeijer dikirim ke Berlin untuk memberi instruksi dan informasi pada siaran radio berbahasa Belanda yang dioperasikan oleh orang-orang Jerman. Ketika pecah perang dan Belanda di serang oleh Jerman pada 1941, Feldmeijer dan beberapa petinggi NSB lainnya, termasuk von Tonningen ditangkap oleh pemerintah Belanda dan ditahan di Benteng Ootgensplaat. Saat Belanda hampir sepenuhnya takluk oleh Jerman, Feldmeijer sempat dipindahkan ke Prancis melalui Belgia. Namun tepat saat Jerman juga menyerang Prancis, Feldmeijer berhasil dibebaskan oleh Wehrmacht dan dipulangkan ke Belanda.[4] Setelah dibebaskan oleh Jerman, Feldmeijer ikut aktif dalam membantu pasukan Jerman menginvasi beberapa wilayah Eropa lainnya. Ia pernah bertugas sebagai operator artileri Divisi SS ke-1 Leibstandarte di front Yugoslavia dan Yunani dalam kurun waktu April hingga Mei 1941. Feldmeijer juga pernah ditugaskan sebagai komandan artileri Divisi SS ke-5 Wiking di front Rusia untuk menghadapi Uni Soviet selama satu tahun, dari Juni 1942 hingga Juni 1943.[5][6] Selama bertempur di Front Timur, terutama saat menghadapi Uni Soviet, Feldmeijer berpangkat SS-Standartenfüher atau setara dengan pangkat kolonel dalam Wehrmacht. Setahun kemudian ia naik pangkat menjadi SS-Hauptsturmführer atau setingkat dengan kapten. Karena kontribusinya yang signifikan bagi Jerman, Feldmeijer mendapatkan berbagai medali penghargaan, seperti Salib Besi kelas 2, Sturmabzeichen, dan medali luka Verwundetenabzeichen in schwarz.[5] Selepas bertugas di Front Timur, Feldmeijer diberi tugas baru di Belanda yakni menangkap dan menumpas gerakan perlawanan anti-Nazi. Pada September hingga November 1943 ia diberikan unit khusus untuk misi kontra-gerilya yang diberinama Sonderkommando Feldmeijer. Unit tersebut berada di bawah rantai komando SS dan bekerja seperti SS, hasilnya puluhan orang Belada yang diduga terlibat gerilya ditangkap dan dieksekusi oleh unit tersebut. Keberhasilannya dalam meredam gerilya anti-Nazi membuat Feldmeijer diberikan jabatan sebagai pemimpin batalion Landstorm Nederland, sebuah unit pasukan yang berisi orang Belanda pro-Jerman.[7] PemikiranSebagaimana halnya anggota NSB lainnya, Feldemeijer mengadopsi total ideologi fasis Nazi, ia pun tergabung dalam faksi volkisch di partai yang tugasnya adalah menumbuhkan pemahaman sosial-historis tentang asal-usul darah Jermanik dalam diri Bangsa Belanda melalui propaganda. Selain itu, Feldmeijer juga mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai antisemitisme dan ideologi rasis lainnya.[8] Kiprahnya di NSB membuat Feldmeijer memiliki hubungan rahasia dengan SS, hal ini tidak diketahui oleh para petinggi NSB termasuk Mussert. Pada 1937, Feldmeijer bergabung dalam sebuah organisasi berhaluan fasis lainnya yang bernama Der Vaderen Erfdeel atau Warisan Leluhur yang kemudian berganti nama pada 1937 menjadi Vilksche Werkgemeenschap. Di dalam organisasi tersebut ide-ide Feldmeijer semakin berkembang, ia semakin menekankan bahwa orang Belanda dan orang Jerman memiliki keterikatan darah dan kekerabatan yang kental dan erat.[8] KematianFeldmeijer sedikit lebih beruntung dibandingkan kolaborator lainnya—seperti Anton Mussert yang diadili atas kejahatan perang—Ia tewas dalam saat perang, tepatnya saat ia sedang menaiki mobil komandonya menuju medan perang, sebuah serangan udara Sekutu berhasil membunuhnya. Feldmeijer kemudian dimakamkan di Haren, sebuah kota yang masuk dalam wilayah provinsi Groningen, tempat ia pertama kali merintis karier politik. Kematiannya juga mendapatkan ucapan duka cita langsung dari pemimpin SS, Heinrich Himmler.[9] Referensi
Daftar pustaka
|