Hasnul Suhaimi
Ir. Hasnul Suhaimi, M.B.A. (lahir 23 April 1957[1]) adalah praktisi telekomunikasi asal Indonesia.[2] Pada September 2006 hingga April 2015 ia menjadi Presiden Direktur PT Excelcomindo Pratama Tbk.,[1][3] di mana perusahaan ini mulai 23 Desember 2009, berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk.[4] Hasnul Suhaimi sebelumnya pernah bekerja pada Schlumberger dalam rentang tahun 1981-1982, dan kemudian pindah bekerja di PT Indosat sejak tahun 1983 sampai 2006.[1] KarierHasnul merupakan lulusan teknik elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1981.[1] Setelah lulus kuliah, ia bekerja di perusahaan perusahaan Schlumberger.[butuh rujukan] Ketika itu, dunia telekomunikasi di Indonesia belum terlalu berkembang.[1] Operator komunikasi yang muncul pun masih sedikit.[1] Namun, Hasnul melihat peluang besar di dunia telekomunikasi Indonesia.[butuh rujukan] Hasnul memutuskan pindah ke PT Indosat pada 1983.[1] Ia juga sempat menjadi salah satu jajaran direksi PT. IM3 dan PT. Telkomsel ketika masih di Indosat, salah satunya dengan menjabat sebagai Presdir PT Indosat Multi Media Mobile pada kurun 2001-2002.[5] Hasnul mengawali kariernya di PT Indosat sebagai staf perencanaan.[6] Ketika bekerja di sana, Hasnul mendapat kesempatan untuk melanjukan studi MBA dari Universitas Hawaii, Manoa, Amerika Serikat (lulus 1992).[6] Setelah itu, kariernya semakin meningkat.[butuh rujukan] Jabatan puncak yang diraihnya yaitu menjadi Direktur Utama PT. Indosat pada tahun 2005 hingga 2006.[1] Pada September 2006, Hasnul kembali memutusan untuk pindah kerja dan secara resmi diangkat menjadi Presiden Direktur baru PT Excelcomindo Pratama Tbk. atau XL.[6] Sebelumnya, sejak Juli ia bekerja sebagai Business Adviser di Telekom Malaysia International.[7] Ia berkomitmen untuk memimpin XL menuju visinya menjadi penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi terpilih di seluruh Indonesia, baik bagi pelanggan individu maupun kalangan bisnis.[1] Sejak memimpin (2006), Hasnul telah membuat transformasi yang signifikan di perusahaan XL.[2] Ia mengembangkan strategi baru untuk memperkuat jaringan XL, pemasaran dan konsolidasi internal perusahaan.[5] Strategi inilah yang menghasilkan layanan bertarif rendah sehingga meningkatkan pangsa pasar, pendapatan dan marjin keuntungan perusahaan.[5] Pada Desember 2009, Hasnul mendapatkan penghargaan sebagai CEO Idaman versi Majalah Warta Ekonomi.[8] Penilaian ini berdasarkan survey atas beberapa CEO yang dinilai mampu membawa perusahaannya menjadi lebih maju, memiliki citra yang baik, cerdas, memiliki strategi bisnis yang tajam, dan piawai mengelola perusahaan, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.[8] Pada April 2015, Hasnul memasuki masa pensiun dan mengakhiri masa jabatannya selaku Presiden Direktur XL. Referensi
Pranala luar |