Hari Kemenangan Adwa
Hari Kemenangan Adwa (bahasa Amhara: የዐድዋ ድል ቀን?) adalah hari libur nasional di Etiopia yang dirayakan pada tanggal 2 Maret, untuk memperingati kemenangan Etiopia melawan upaya penjajahan Italia pada Pertempuran Adwa pada tahun 1896. Sebagai penghormatan kepada tentara Etiopia, perayaan tersebut melibatkan parade dan pertunjukan dramatis dan artistik yang mencerminkan budaya Ethiopia dan mata pelajaran terkait.[1][2][3] Hari Kemenangan Adwa sangat terkait dengan simbol Pan-Afrika dan aspirasi orang kulit hitam.[1][4][5] PerayaanPerayaan melibatkan pawai di banyak tempat dan refleksi budaya di mana pun orang berkumpul. Pertunjukan artistik dan dramatis juga ditampilkan.[6] Semua sekolah, bank, kantor pos, dan kantor pemerintah tutup, kecuali fasilitas kesehatan. Beberapa layanan taksi dan angkutan umum memilih untuk tidak beroperasi pada hari ini, dan toko-toko biasanya buka tetapi sebagian besar tutup lebih awal dari biasanya.[7] Di ibu kota Addis Ababa, pejabat pemerintah, patriot, diplomat asing, dan masyarakat berkumpul di Lapangan Menelik sementara Orkestra Polisi Etiopia memainkan lagu-lagu patriotik.[8] Penampil pria sering memakai Jodhpurs dan berbagai jenis rompi; mereka membawa bendera Etiopia, berbagai spanduk dan plakat patriotik, serta perisai dan pedang tradisional Etiopia yang disebut Shotel. Penampil wanita mengenakan pakaian tradisional yang disebut Habesha kemis dan beberapa mengenakan gaun hitam di atasnya, sementara yang lain mengenakan mahkota kerajaan di kepala mereka untuk mewakili Permaisuri Taytu. Perayaan berlangsung tidak hanya di Addis Ababa, tetapi juga di kota-kota lain seperti Bahir Dar, Debre Markos dan Adwa. Musik patriotik juga berperan, misalnya lagu balada oleh Gigi yang didedikasikan untuk Pertempuran Adwa dan "Tikur Sew" dari Teddy Afro sering dimainkan selama perayaan tersebut.[8] InsidenPada perayaan 2023, terjadi bentrokan antara aparat keamanan dan masyarakat yang melibatkan penyebaran gas air mata. Polisi menghalangi jalan menuju kedua alun-alun.[9] Di Katedral Santo Georgius, polisi menembakkan gas air mata kepada jemaat dan pendeta saat mengadakan pesta tahunan Santo Georgius. Satu orang bernama Mekuanent Wodaj tewas dan banyak yang terluka akibat terinjak-injak. Perdana Menteri Abiy Ahmed menyalahkan "entitas yang tidak ditentukan untuk hal-hal yang tidak beres selama Perayaan Kemenangan Adwa di Addis Ababa."[10] Referensi
|