Hanyutan es (bahasa Inggris: Drift ice) adalah es laut manapun selain es cepat (bahasa Inggris: fast ice), yang terbentang pada garis pantai atau objek padat lainnya (karang, lapisan es bertanah, dll).[1][2][3] Hanyutan es terbawa oleh angin dan arus laut, sesuai namanya. Saat es hanyutan terbawa bersama dalam massa tunggal besar (melingkupi >70%), es tersebut disebut timbunan es (bahasa Inggris: pack ice).[1] Angin dan arus yang membawa es dapat membentuk rimbunan sampai setinggi beberapa meter. Ini mewakili sebuah tantangan bagi kapal pemecah es dan struktur lepas pantai yang beroperasi di samudera dan laut dingin.
Es hanyutan terdiri dari pecahan-pecana es laut tinggal mengambang sepanjang 20 meter (66 ft) atau lebih. Terdapat berbagai nama untuk berbagai ukuran es mengambang: kecil – 20 meter (66 ft) sampai 100 meter (330 ft); menengah – 100 meter (330 ft) sampai 500 meter (1.600 ft); besar – 500 meter (1.600 ft) sampai 2.000 meter (6.600 ft); luas – 2 kilometer (1,2 mi) sampai 10 kilometer (6,2 mi); dan raksasa – lebih dari 10 kilometer (6,2 mi).[4][5]
Es hanyutan musiman di Laut Okhotsk dari pantai utara Hokkaidō, Jepang telah menjadi tontonan wisatawan dari kawasan tersebut dengan iklim keras,[6] dan menjadi salah satu dari 100 Soundscape Jepang. Laut Okhotsk adalah kawasan paling selatan di hemisfer utara dimana es hanyutan dapat diamati .[7]
Es timbunan es besar adalah timbunan es Arktik dan timbunan es Antarktika. Kawasan paling berpengaruh dari es timbunan adalah timbunan-timbunan es kutub yang terbentuk dari air laut di kawasan-kawasan kutub Bumi: timbunan es Arktik di Samudera Arktik dan timbunan es Antarktika di Samudera Selatan. Timbunan-timbunan kutub secara signifikan berubah ukuran saat perubahan musim selama setahun. Karena sejumlah besar air tertambah atau hilang dari samudera dan atmosfer, perilaku timbunan es kutub memiliki dampak signifikan terhadap perubahan global pada iklim.
^Weeks, Willy F. (2010). On Sea Ice. University of Alaska Press. hlm. 2. ISBN978-1-60223-101-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 2017-08-20.
^Leppäranta, M. 2011. The Drift of Sea Ice. Berlin: Springer-Verlag.