Hans Bartels (6 Juni 1906 – 2 Februari 1997) adalah seorang ornitolog berkebangsaan Belanda.
Kehidupan awal
Hans Bartels dilahirkan di Gunung Gede Pangrango, Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada 6 Juli 1906 dari pasangan Max E.G Bartels dan Angeline Caroline Henriette Bartels Maurenbrecher (lahir pada 1879 di Pontianak, Kalimantan Barat) di dekat perkebunan teh H.G.Th. Crone, Gunung Pangrango. Hans Bartels adalah anak ketiga dari tiga bersaudara (Max Bartels Jr. (1902-1943) dan Ernst Bartels (1904-1976)). Ayahnya diketahui seorang manager perkebunan dan memilki koleksi kurang lebih 15.000 burung awetan yang kini dimilki oleh Museum Leiden.[1]
Bartels memasuki masa pendidikan pada tahun 1914-1917. Dua kelas terakhir di Sukabumi. Ia baru masuk sekolah menengah di Bandung, karena di Sukabumi tidak ada SMP selama 5 tahun dari 1918-1923. Pada 2 Januari 1920, ibunya meninggal. Setelah lulus pada 1923, Hans dan kedua adiknya pindah ke Belanda, tepatnya di Haarlem untuk mengenyam pendidikan selama 3 tahun. Pada 1927, mereka kembali ke Jawa. Pada tahun 1928, mereka pergi lagi ke Belanda dan disana, ia mendapati sarang Nucifraga caryocatactes. Selama di Belanda, ia mendapat pendidikan di Middelbare Landbouw-school (Sekolah Pertanian) Deventer.[1]
Karier
Pada usia 24 tahun pada tahun 1930, ia kawin dengan Johanna Louis Maurenbrecher. Selama masa Depresi Besar, Hans mendapat pekerjaan di perkebunan "Pagar Djawa" milik perusahaan HVA (Handels Vereeniging Amsterdam; Perusahaan Perdagangan Amsterdam) di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Kesusahaan hidup selama bekerja di perkebunan menyebabkan ia diberi sedikit ruang dalam ornitologi. Bebera[a burung yang didapatinya selama bekerja di sana misalnya, paruh-kodok kepala-pucat (Batrachostomus poliolophus) di Sumatra pada Juni 1933. Kemudian, julang emas yang sarangnya di foto oleh saudaranya, Max Bartels pada tahun 1937 dan lain-lain.[1]