Haman (Arab: هامان, Hāmān) adalah seorang penasihat Fir'aun dan pelaksana proyek pembangunan menara yang digunakan Fir'aun untuk melihat Tuhan yang berada pada zaman Musa.[1]
Narasi
Haman disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 6 kali.[2] Sumber-sumber dalam Al-Qur'an menyebutkan kisah Haman terjadi setelah kembalinya Musa dari Madyan. Dalam kerajaan Fir'aun, Haman menempati beberapa posisi penting kerajaan sebagai mentri, penasehat raja (terutama bidang keagamaan), dan sebagai pelaksana proyek pembangunan menara. Haman diperintah oleh Fir'aun untuk membuat menara yang akan digunakan Fir'aun untuk melihat "Tuhan Musa". Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.[3] Setelah pembangunan menara selesai, Fir'aun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa. Fir'aun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah[4][5] Menara itu kemudian dirobohkan oleh Jibril menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja.[3] Haman jugalah yang menasihati Fir'aun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Fir'aun dan tentaranya.[6]
Lihat pula
Referensi
Catatan kaki
- ^ Fatoohi & Al-Dargazelli (2007) hal. 212-215
- ^ Fatoohi & Al-Dargazelli (2007) hal. 205-214
- ^ a b Hidayah (Juli 2004). hal 134
- ^ Sebagian penafsir berpendapat bahwa Fir'aun diam-diam telah mencelupkan anak panah itu ke dalam darah
- ^ Ahnan (1991). hal 203
- ^ Fatoohi & Al-Dargazelli (2007) hal. 205
Referensi
- Maftuh Ahnan (1991). Menyingkap Kisah 25 Nabi / Rasul lewat Al-Qur'an. Surabaya: Anugerah
- Dr. Louay Fatoohi & Prof. Shetha Al-Dargazelli (2007). Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Qur'an Sebuah Penelitian Islamic Archaeology. Bandung: Mizania
- Walter Wreszinski (1906). Aegyptische Inschriften aus dem K.K. Hof Museum in Wien. J. C. Hinrichs' sche Buchhandlung