Hōjō Tokimune
|
5 Juni 1251 (zaman Kenchō tahun 3 bulan 5 hari 15) - 20 April 1284 (zaman Kōan tahun 7 bulan 4 hari 4)
|
|
Zaman
|
Pertengahan zaman Kamakura
|
Tanggal lahir
|
5 Juni 1251 (zaman Kenchō tahun 3 bulan 5 hari 15)
|
Tahun wafat
|
20 April 1284 (zaman Kōan tahun 7 bulan 4 hari 4)
|
Penggantian nama
|
Shōju, Tokimune
|
Nama alias
|
Sagami Tarō
|
Lokasi makam
|
Engaku-ji, Kamakura
|
Keshogunan
|
Keshogunan Kamakura, rensho, shikken
|
Klan
|
klan Taira, klan Hōjō
|
Orangtua
|
Hōjō Tokiyori (ayah), Kasai-dono, putri Hōjō Shigetoki (ibu); penjelasan lain: ibunya adalah putri Mōri Suemitsu
|
Kakak adik
|
Tokisuke, Tokimune, Munemasa, Muneyori
|
Istri
|
Horiuchi-dono (Kakusan-ni)
|
Keturunan
|
Sadatoki
|
Hōjō Tokimune (北条 時宗) (5 Juni 1251 - 20 April 1284) adalah shikken ke-8 Keshogunan Kamakura. Ayahnya bernama Taira no Sadamori, pejabat Chinjufu Shogun sekaligus kepala klan Hōjō dari garis keturunan klan Taira Kammu (Kammu Heishi).
Dilahirkan sebagai putra kedua, nama kecilnya adalah Shōjumaru. Keluarganya disebut Tokusō yang merupakan garis utama klan Hōjō, dan secara turun-temurun berhak mewarisi jabatan shikken di Keshogunan Kamakura. Tokimune diangkat sebagai shikken ketika Jepang sedang berada dalam ancaman invasi Kekaisaran Mongolia.
Di dalam negeri, Tokimune memperkuat kekuasaan yang dipegang Tokusō. Sewaktu terjadi invasi Mongolia, pasukannya memukul mundur pasukan Mongolia yang jauh lebih kuat. Di kemudian hari, Tokimune disebut-sebut sebagai pahlawan yang dua kali menyelamatkan Jepang dari serbuan pasukan Mongolia. Tokimune menerima gelar Shōgo-i-ge Sagami no Kami (penguasa Provinsi Sagami), dan menerima gelar Juichi-i secara anumerta.
Perjalanan hidup
Masa kecil hingga menjadi shikken
Tokimune lahir sebagai Shōjumaru, di rumah kediaman klan Adachi pada tanggal 5 Juni 1251 di Kamakura, Provinsi Sagami. Walaupun dilahirkan sebagai putra kedua, Hōjō Tokiyori sang ayah menunjuknya sebagai putra pewaris. Putra sulung Tokiyori yang bernama Hōjumaru (Hōjō Tokisuke) tidak dijadikan putra pewaris karena ibunya adalah seorang selir.
Pada tahun 1257, Shōjumaru menjalani upacara kedewasaan (genbuku), dan menerima nama Tokimune dari shogun Pangeran Munetaka. Pada tahun 1260, Tokimune mulai bekerja di kantor Kozamurai dokoro dengan tugas sebagai pendamping shogun pangeran. Tahun berikutnya (1261), Tokimune menikah dengan Horiuchi-dono, putri dari Adachi Yoshikage.
Pejabat shikken ke-6, Hōjō Nagatoki mengundurkan diri pada tahun 1264 untuk menjadi biarawan. Sebagai penggantinya, Hōjō Masamura diangkat sebagai shikken ke-7. Tokimune yang waktu itu berusia 14 tahun diangkat sebagai rensho (asisten shikken). Berkat bantuan Hōjō Sanetoki dan shikken Hōjō Masamura, Tokimune memecat Pangeran Munetaka sebagai shogun. Munetaka dituduh berniat menggulingkan keshogunan, dan dikirim pulang ke Kyoto. Sebagai pengganti, Pangeran Koreyasu diangkat sebagai shogun.
Pada tahun 1268, utusan Goryeo yang membawa surat kenegaraan dari Kekaisaran Mongolia berlabuh di Dazaifu, Jepang. Surat tersebut berisi permintaan agar Jepang tunduk pada Kekaisaran Mongolia, dan disampaikan ke Keshogunan Kamakura. Dua bulan kemudian, shikken Hōjō Masamura mengundurkan diri, dan Tokimune diangkat sebagai shikken ke-8 Keshogunan Kamakura.
Invasi Mongolia
Hōjō Masamura, Hōjō Sadatoki, Adachi Yasumori, dan Taira no Yoritsuna bersama-sama membantu Tokimune menjawab permintaan takluk dari Mongolia, dan memperkuat penjagaan terhadap serbuan bangsa asing. Pada tahun 1271, utusan Goryeo kembali datang untuk memperingatkan ancaman serbuan militer Mongolia. Tokimune menjawabnya dengan persiapan perang. Dimulai dari gokenin yang ada di Kyushu seperti klan Shōni, Tokimune memperkuat kemampuan militer gokenin di Kyushu untuk menangkal serbuan Mongolia.
Sementara itu, Tokimune terus berusaha untuk memperkuat kekuasaan Tokusō. Kakaknya dari lain ibu, Hōjō Tokisuke dihukum mati pada tahun 1272. Tokisuke merasa tidak puas adiknya, Tokimune diangkat sebagai shikken dan bukan dirinya. Sewaktu menjabat Minamikata (salah seorang dari dua orang pemimpin Rokuhara Tandai), Tokisuke dituduh lebih dekat dengan istana kaisar yang harus dimata-matainya. Hukuman mati juga dijatuhkan terhadap kakak beradik pejabat dewan Hyōjōshū bernama Hōjō Noritoki dan Hōjō Tokiaki.
Pada tahun 1274, Mongolia melakukan invasi ke Jepang. Pasukan Jepang mengalami kesulitan menghadapi metode perang berkelompok dan senjata model baru yang dibawa pasukan Mongolia. Namun pada akhirnya, pasukan Mongolia mundur, konon setelah dihantam angin topan dan hujan lebat. Tahun berikutnya (1275), utusan Mongolia yang dipimpin To Seichū kembali datang meminta Jepang agar menyerah. Utusan Mongolia dibawa ke Kamakura untuk bertemu Tokimune, dan semuanya dihukum mati. Setelah itu, Tokimune berniat mengirimkan pasukan ke Goryeo, namun rencana tersebut dibatalkannya. Sebagai gantinya, Tokimune membentuk dinas militer baru, termasuk pejabat pengawal dari serbuan bangsa asing (Ikoku Keigo Banyaku) yang dipilih dari gokenin di Kyushu. Selain itu, pantai Teluk Hakata diperkuat dengan benteng batu. Kerabatnya dari klan Hōjō juga ditugaskannya menjadi shugo (penguasa wilayah) di Kyushu.
Ketika terjadi invasi Mongolia yang kedua kali (Juni 1281), strategi berperang dikeluarkan sendiri oleh Tokimune. Pembantu terdekatnya diutusnya untuk memimpin pasukan di medan perang. Walaupun pada akhirnya pasukan Mongolia hancur dihantam angin topan, pasukan Jepang yang sudah diperkuat benteng-benteng batu tetap menghadapi kesulitan mempertahankan diri dari serangan pasukan Mongolia.
Setelah mengatasi invasi Mongolia, Tokimune menghadapi masalah penghargaan dan hadiah yang harus diberikan kepada gokenin. Pada tahun 1284, Tokimune dikabarkan jatuh sakit. Pada 20 April 1284, Tokimune, 34 tahun, ditahbiskan sebagai biksu, dan meninggal dunia pada hari yang sama. Makamnya terletak di Zuirokuzan Engaku-ji, sebuah kuil yang didirikannya di Kamakura.
Tokimune merupakan penganut Buddhisme sekte Zen yang taat. Zen dipelajarinya dari biksu Tiongkok yang datang ke Jepang, seperti biksu Rankei Dōryū teman ayahnya, serta Gottan Funei dan Daikyū Jōnen yang datang dari Dinasti Song Selatan. Setelah Rankei Dōryū tutup usia, Tokimune mengirim utusan ke Tiongkok untuk mendatangkan biksu terkenal seperti Mugaku Sogen. Tokimune menjadi pendiri Engaku-ji, sebuah kuil yang dirintis Mugaku Sogen. Selain itu, Tokimune juga mendukung kegiatan kedermawanan yang dilakukan biksu Ninshō.
Film
- Sutradara: Yoshiyuki Yoshimura, Pemeran: Motoya Izumi sebagai Hōjō Tokimune
Referensi
- Iwasaki Takuya, Fujino Tamotsu. Nihonshi Jiten. Tokyo: Asakura Shoten, 2001. ISBN 4-254-53011-0
Pranala luar