Gusmiati Suid (16 Agustus 1942 – 28 September 2001) adalah seorang penata tari (koreografer). Ia dipandang sebagai seorang maestro tari di dunia seni tari kontemporer Indonesia.[1]
Riwayat
Gusmiati Suid merupakan putri tunggal pasangan Said Gasim Shahab dan Asiah.[2] Sang ayah keturunan Arab asal Palembang, sedangkan sang ibu berasal dari Parak Jua. Nama Suid diambil dari nama ayah tirinya yang mengasuhnya sejak kecil.[3]
Karena ketidak-puasannya terhadap tarian Minang sebelumnya, yang dianggapnya terlalu gemulai dan baku, seperti yang ada dalam tari payung, tari piring, tari gelombang dan lainnya, ia pun menciptakan tari Rantak yang mengadopsi gerakan dari berbagai aliran silat yang ada di Ranah Minang. Hampir semua karya tarinya keluar dari pakem tari Minang, sehingga Gusmiati dianggap sebagai tokoh pemberontak di dunia seni tari bagi masyarakat seni Minangkabau.[4]
Ia telah melahirkan beberapa karya seni tari terkenal, diantaranya tari Kabar Burung, Api Dalam Sekam dan tari Rantak pada tahun 1976. Sepanjang kariernya di dunia tari, Gusmiati telah menghasilkan sekurangnya 30 karya seni tari pementasan. Gusmiati juga memimpin sanggar tari Gumarang Sakti. Bersama putranya, Boy G. Sakti, mereka telah melahirkan banyak karya seni tari bertaraf nasional dan internasional melalui sanggar tari tersebut.
Penghargaan
Gusmiati dianggap berhasil menciptakan sesuatu yang baru dan meraih penghargaan di Pekan Tari Rakyat Indonesia pada tahun 1978. Ia juga telah beberapa kali mementaskan karyanya di luar negeri, diantaranya di Lausanne, Swiss, pada tahun 1980, dan di "Asia Festival of Theatre, Dance and Martial Art" di Calcutta, India, pada tahun 1987. Pada tahun 1991 ia menerima penghargaan "Bessies Award" dari New York Dance and Performance. Sanggar tari Gumarang Sakti yang didirikannya pada tahun 1982 menjadi satu-satunya wakil Asia di dalam acara tari Internationalis Tanz Festival ke-6 di Jerman pada bulan Juni tahun 1994. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati 100 tahun lahirnya tari modern.
Gusmiati memiliki banyak jasa dalam mengembangkan seni tradisi Minangkabau, dalam karya-karyanya ia tak pernah meninggalkan identitas tradisi Minangkabau dalam karya seni tari yang bertaraf nasional bahkan internasional. Gusmiati Suid merupakan salah satu pilar pengembang budaya alam Minangkabau.
Referensi
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|