Gunung Kīlauea
Gunung Kīlauea (US /ˌkɪləˈweɪə/ KIL-ə-WAY-ə, Hawaii: [tiːlɐwˈwɛjə]) adalah gunung berapi perisai aktif di Kepulauan Hawaii. Secara historis, gunung ini adalah gunung api yang paling aktif diantara kelima gunung berapi yang bersama-sama membentuk Pulau Besar Hawaii. Terletak di sepanjang pantai tenggara pulau, gunung berapi ini berusia antara 210.000 - 280.000 tahun dan muncul di atas permukaan laut sekitar 100.000 tahun yang lalu. Letusan terbarunya terjadi pada 29 Desember 2021 dan berakhir pada 9 Desember 2022.[4] Gunung ini adalah gunung termuda kedua dari titik panas Hawaii. Pusat letusan saat ini, merupakan bagian dari rantai gunung bawah laut Hawaii-Emperor. Gunung ini memiliki topografi kurang menonjol dan aktivitasnya secara historis bertepatan dengan Mauna Loa, sehingga Kīlauea pernah dianggap sebagai satelit tetangga Mauna Loa yang jauh lebih besar. Secara struktural, Kīlauea memiliki kaldera besar yang baru terbentuk di puncaknya, serta dua zona retakan aktif, yang masing-masing memanjang 125 km (78 mil) ke timur dan 35 km (22 mil) ke arah barat. Patahan ini merupakan patahan aktif, dengan kedalaman yang tidak diketahui dan bergerak secara vertikal, rata-rata 2 hingga 20 mm (0,1 hingga 0,8 in) per tahun. Antara tahun 2008 dan 2018, Halemaʻumaʻu, lubang kawah di kaldera puncak gunung berapi ini berubah menjadi danau lava aktif. Kīlauea juga meletus hampir terus-menerus dari ventilasi di zona retakan timurnya antara Januari 1983 hingga April 2018, menyebabkan kerusakan properti yang cukup besar. Pada tahun 1990, letusan ini manghancurkan kota Kalapana dan Kaimū bersama dengan pantai pasir hitamnya yang terkenal. Pada bulan Mei 2018, aktivitas bergeser lebih jauh ke bawah dari puncaknya, ke distrik Puna, erupsi lava keluar dari dua lusin ventilasi. Letusan itu mengeluarkan semburan lava erupsi yang kuat yang mengirim sungai-sungai batuan cair yang merusak serta mengalir ke laut di tiga tempat terpisah. Letusan itu juga menghancurkan danau air tawar alami terbesar di Hawaii, menutupi sebagian besar Perkebunan Leilani dan Taman Lanipuna, serta membanjiri pemukiman di Kapoho, Vacationland Hawaii, dan sebagian besar Kapoho Beach Lot. Lava juga memenuhi Teluk Kapoho dan membentuk daratan baru hingga hampir satu mil ke arah laut.[5][6] Otoritas County Hawaii melaporkan bahwa 716 tempat tinggal dihancurkan oleh lava.[7] Bersamaan dengan aktivitas vulkanik di Puna, danau lava di Halemaʻumaʻu menguap, diikuti dengan serangkaian peristiwa keruntuhan eksplosif yang terjadi di puncaknya. Salah satu erupsi melontarkan abu hingga setinggi 30.000 kaki (9.100 m) ke udara. Aktivitas vulkanik ini mengakibatkan puncak Kīlauea, yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii ditutup untuk pengunjung selama berbulan-bulan.[8] Letusan ini baru berakhir pada bulan September 2018.[7] Letusan terbaru terjadi antara Desember 2020 dan Mei 2021 di Halemaʻumaʻu, erupsi lava keluar dari beberapa celah, dan menguapkan danau air yang telah menggenang di dalam kawah selama lebih dari setahun, menggantikannya dengan danau lava sedalam 229 meter (751 kaki).[4][9] Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kīlauea.
|