Gugus flavin dapat mengalami reaksi oksidasi-reduksi, dan dapat menerima dua elektron dalam satu proses sekaligus, maupun dua tahapan proses yang masing-masing menerima satu elektron. Reduksi terjadi dengan penambahan atom hidrogen pada atom nitrogen spesifik pada sistem cincin isoaloksazin:
Dalam larutan akuatik, flavin dalam bentuk teroksidasi berwarna kuning, menjadi merah dalam kondisi setengah tereduksi anionik, atau biru dalam kondisi netral (semikuinon), dan tak berwarna dalam kondisi tereduksi total.[1] Bentuk teroksidasi dan tereduksi terjadi dalam kondisi kesetimbangan yang cepat dengan bentuk (radikal) semikuinon, tergeser dari pembentukan radikal:[2]
Flox + FlredH2 ⇌ FlH•
dengan Flox adalah flavin teroksidasi, FlredH2 adalah flavin tereduksi (setelah penambahan dua atom hidrogen) dan FlH• adalah bentuk semikuinon (penambahan satu atom hidrogen).
Dalam bentuk FADH2, ia merupakan salah satu kofaktor yang dapat melakukan transfer elektron kepada rantai transfer elektron.
Fotoreduksi
Baik flavin bebas dan flavin yang terikat pada protein dapat mengalami fotoreduksi, yaitu, dapat mengalami reduksi oleh cahaya, dengan mekanisme yang dimediasi oleh beberapa senyawa organik seperti asam amino, asam karboksilat, dan amina.[2]
^Michaelis, Leonor; M. P. Schubert; C. V. Smythe (1 December 1936). "Potentiometric Study of the Flavins". J. Biol. Chem. 116 (2): 587–607. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-08. Diakses tanggal 2008-04-25.