Gorilla Glass secara harfiah berarti kaca gorila, adalah merek dagang terdaftar untuk lembaran kacaalkali-aluminosilikat yang diproduksi oleh pabrik kaca Corning asal Amerika Serikat. Kaca ini direkayasa dengan menggabungkan ketipisan, keringanan, dan daya tahannya terhadap kerusakan. Kaca ini lebih banyak digunakan sebagai kaca pelapis perangkat elektronik portabel seperti telepon genggam, pemutar media portabel, layar komputer jinjing, dan beberapa layar televisi.[1]
Corning mengatakan bahwa properti utama kaca ini adalah kekuatannya, daya tahannya yang tinggi terhadap goresan, dan kekerasannya (dengan nilai uji kekerasan Vickers 622 banding 701).[2] Material ini dapat didaur ulang.
Per 2010, Gorilla Glass telah dipakai oleh sekitar 20 persen perangkat bergerak di seluruh dunia dengan jumlah 200 juta unit.[3] Generasi keduanya yang bernama "Gorilla Glass 2" diperkenalkan tahun 2012. Pada tanggal 24 Oktober 2012, Corning mengumumkan bahwa lebih dari satu miliar perangkat bergerak di seluruh dunia memakai Gorilla Glass.[4]
Sejarah
Corning Inc. bereksperimen dengan kaca yang diperkuat dengan bahan kimia pada tahun 1960, bagian dari proyek yang disebut “Project Muscle”. Dalam beberapa tahun, Corning Inc. berhasil mengembangkan kaca yang dinamakan Chemcor glass, cikal bakal dari Gorilla Glass. Corning inc. pada waktu itu belum dapat menemukan penggunaan untuk Chemcor glass tersebut. Kaca tersebut tidak pernah diproduksi secara massal, hanya sebanyak seratus buah untuk Race Car Dodge Dart, dan Plymouth Barracuda, di mana diketahui bahwa pengurangan berat merupakan salah satu kunci untuk menambah kecepatan maksimum sebuah mobil.
Pada tahun 2006, Apple Inc. mengembangkan model pertama iPhone. Awalnya iPhone dibuat menggunakan layar yang terbuat dari plastik keras, tetapi Steve Jobs menemukan fakta bahwa saat prototipe ponsel tersebut ditaruh di dalam saku, kunci miliknya menggores permukaan prototipe tersebut. Jobs kemudian menghubungi CEO Corning Inc., Wendell Weeks, dan mengatakan bahwa Apple membutuhkan kaca yang ringan dan kuat untuk digunakan pada iPhone yang akan dipakai oleh konsumen. Weeks mengatakan pada Jobs, tentang "Gorilla Glass" yang telah dikembangkan oleh perusahaan tersebut pada tahun 1960, namun telah dihentikan sejak saat itu. Jobs meyakinkan Weeks agar segera memproduksi kaca tersebut untuk digunakan pada iPhone yang akan dirilis. Awalnya Weeks dengan skeptis mengatakan bahwa Corning dapat melakukannya dan dapat memproduksi layar yang cukup untuk rilis Iphone yang tertunda, mereka berusaha untuk mencapai permintaan tersebut dalam enam bulan. Pabrik Corning di Harrodsburg, Kentucky mampu menyediakan Corning Glass tersebut untuk iPhone generasi pertama yang dirilis pada Juni 2007
Proses produksi
Gorilla Glass dibuat dengan kaca yang diperkuat melalui pergantian ion. Kaca ditempatkan pada garam kalium cair pada temperature 400 °C, ion sodium yang lebih kecil meninggalkan kaca dan ion potassium dari bak garam tersebut menggantikannya. Ion-ion yang lebih besar mengambil lebih banyak ruang dan ditekan bersamaan ketika kaca mendingin, dan menghasilkan lapisan rapat pada permukaan kaca. Komposisi khusus Gorilla Glass memungkinkan ion kalium untuk menyebar ke permukaan, untuk menciptakan tegangan yang tinggi ke dalam kaca. Lapisan kompresi inilah yang lebih tahan terhadap kerusakan dan penggunaan sehari-hari.
Kaca pelapis aluminosilikat buatan Schott AG, Xensation, diklaim sulit patah dan tergores dan memiliki kekuatan lengkung 20% lebih tinggi daripada kaca pesaingnya.[5][6]
^"Corning Gorilla Glass"(PDF). Corning Gorilla Glass Technical Materials. hlm. 2. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2014-05-29. Diakses tanggal 2012-02-27.