Syahbandar memiliki wewenang dalam bidang perdagangan dan monopoli penjualan dan pembelian bangsa asing sangat tergantung padanya. Kompeni Belanda berusaha untuk memperoleh monopoli dengan Kesultanan Banjar, usaha ini untuk menekan perdagangan Banjar yang sampai ke Cochin Cina (Veitnam). Tetapi ketika wakil VOC, G. Corszoon tiba di Banjarmasin pada bulan Juli1633, ternyata monopoli itu telah diberikan kepada orang Makassar.[1]
Kedatangan VOC hanya digunakan sebagai tameng dari serbuan Kesultanan Mataram semata. Sultan Mustain Billah berprinsip bahwa perdagangan harus bebas. Kompeni Belanda memamerkan armadanya dengan mendatangkan 6 buah kapal di bawah pimpinan Gijsbert van Londensteijn dalam bulan Januari1634 (kemudian ditambah beberapa kapal di bawah pimpinan Antonie Scop dan Steven Barentsz) tetapi sungai penuh dengan penghalang berupa batang kayu besar sehingga sulit masuk ke Banjarmasin, dan Sultan telah siap menghadapinya dengan 3.000 orang pasukan.[1]
^Wolter Robert Hoëvel (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 202. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 2018-08-31.
^Anthropologica (dalam bahasa Belanda). 3. M. Nijhoff. 1855. hlm. 265. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 2019-01-20.
^Varia (dalam bahasa Belanda). M. Nijhoff. 1872. hlm. 17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 2019-01-20.Parameter |coauthor= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)