Goa Liang Hadangan adalah goa yang termasuk dalam kawasan geopark Meratus yang terletak di desa Murung A, kecamatan Batu Benawa, kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Goa ini berjarak kurang lebih 1 km dari kantor desa Murung A dan 8 km yang ditempuh selama 15 - 20 menit berkendara dari pusat kota Barabai.
Posisi goa liang hadangan berada pada deretan ke empat ke arah barat dari gunung Batu Benawa. Di dalam goa ditemukan aliran sungai bawah tanah dengan arus yang kencang. Namun saat ini belum ada penelitian ke arah mana aliran sungai tersebut bermuara. Pemanfaatan sungai tersebut hanya sebagai lokasi pemancingan saat musim kemarau tiba.
Selain itu, di dalam goa juga ditemukan batu yang berbentuk manusia, hewan ternak, alat-alat rumah tangga dan peralatan kapal. Goa ini juga dihuni oleh ular goa Elaphe taeniura ridleyi dan kelelawar ladam kalimantan Rhinolopus borneoensis.[1]
Akses
Jalan menuju goa Liang Hadangan berupa jalan beraspal hingga kaki bukit Hadangan, kemudian medan berubah menjadi jalan tanah hingga ke lereng bukit. Dari lereng menuju mulut goa terdapat tangga (undakan) yang kondisinya rusak.[2]
Legenda
Goa Liang Hadangan memiliki cerita yang berkembang dari warga sekitar, yaitu tentang Raden Panganten sebagai anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibu kandungnya, Diang Ingsun. Diceritakan bahwa, dulunya Goa Liang Hadangan adalah pecahan perahu yang ditumpangi oleh Raden Panganten bersama istrinya, seorang putri dari Tiongkok dan awak kapalnya yang disumpah oleh ibunya, Diang Ingsun.
Sumpah ini terjadi karena Raden Pangantin yang sukses di rantauan dan pulang kampung, namun tidak mengakui Diang Ingsun sebagai ibunya. Kapal yang ia tumpangi pun pecah dan menjadi batu. Cerita ini dituturkan secara lisan dan tertulis di dalam buku oleh masyarakat suku Banjar.[3]
Referensi