Gereja Santo Fransiskus Assisi Panakkukang, Makassar adalah sebuah paroki di Keuskupan Agung Makassar yang terletak tepat di jantung kota Makassar. Paroki ini menjadi salah satu paroki yang terluas di kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang mencakup wilayah Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalate, dan sedikit Kecamatan Rappocini. Paroki ini memiliki 24 rukun doa yang tergabung dalam 6 wilayah rohani, serta beberapa organisasi kategorial.[2]
Paroki St. Fransiskus Assisi Panakukang tercatat melakukan baptisan pertama sejak tanggal 22 Maret 1986. Paroki ini merupakan pecahan dari wilayah Paroki Sta. Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang dan Paroki St. Yoseph Pekerja Gotong-Gotong. Pada 7 Agustus 1988, umat Katolik paroki tersebut mengadakan ibadat bersama di sebuah ruang olahraga di Jalan Hertasning Barat (sekarang Aula Gereja St. Fransiskus Assisi) untuk memohon pertolongan dalam proses pembangunan gereja.[1]
Umat Paroki Assisi yang telah membentuk panitia pembangunan gereja kemudian mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) gereja secara resmi kepada Wali Kota Madya Makassar saat itu, Kol. Suwahyo pada tanggal 11 Februari 1989. Lokasi gereja yang yang dimohonkan berada di samping gedung olahraga tersebut (yang merupakan lokasi gedung gereja tersebut saat ini). Tidak adanya tanggapan dari Pemerintah Kota Madya Makassar selama beberapa bulan membuat panitia tersebut kembali mengajukan permohonan kedua atas izin pembangunan gereja tersebut kepada wali kota madya pada tanggal 10 Juni 1989, dengan melampirkan data umat di Kecamatan Panakkukang dan Tamalate. Pada tanggal 20 Juli 1989, balasan surat dari Wali Kota Madya Suwahyo diterima oleh umat, yang pada dasarnya menganjurkan pihak panitia pembangunan gereja untuk mendirikan bangunan gereja lokasi lain, yaitu lokasi yang saat ini terletak di sebelah timur Monumen Emmy Saelan. Pada tanggal yang sama pula, pihak panitia mengirimkan surat balasan yang berisi permohonan peninjauan kembali akan saran tersebut karena lokasi yang ditunjukkan oleh Perum Perumnas Cabang VII ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan umat. Tanggal 15 September 1989, pihak panitia akhirnya menerima surat Rekomendasi dari wali kota madya yang menyetujui pembangunan gereja di lokasi yang telah dimohonkan sebelumnya.[1]
Pada tanggal 4 Oktober 1989, Uskup Agung Ujung Pandang saat itu, Mgr.Franciscus van Roessel, C.I.C.M. melakukan pemberkatan batu pertama pembangunan bangunan gereja sekaligus menandatangani prasasti pembangunan Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Assisi. Pada tanggal 5 Oktober 1989, IMB gereja akhirnya diperoleh, sehingga pada tanggal 12 Oktober 1989 dimulailah proses pembangunan gereja, yang diawali dengan peletakan batu pertama.[1]
Statistik dan dasar hukum
Berdasarkan data statistik umat paroki tahun 2018, Paroki St. Fransiskus Assisi Panakukang memiliki 3.872 umat yang tersebar di 25 rukun, dengan alamat paroki Jl. Hertasning No. 102 Makassar, Sulawesi Selatan. Paroki St. Fransiskus Assisi Panakukang memiliki Akta Pengurus Gereja Dan Papa Miskin Roma Katolik Paroki "Santo Fransiskus Assisi" Panakukang bernomor 11 tertanggal 30 November 2005, serta nomor registrasi gereja 243002201606470 yang terdaftar di Bimas Katolik RI.[1]
Imam
Berikut merupakan daftar imam yang pernah berkarya di Paroki Santo Fransiskus Assisi Panakkukang.[1][2] Perlu dicatat bahwa imam yang tidak memiliki keterangan jabatan menandakan bahwa jabatannya adalah imam kepala paroki.