Gereja Katolik Bunda dari Jam (Église Notre-Dame de l'Heure)[1] juga dikenal sebagai nama Gereja Latin,[2] adalah sebuah gereja Katolik yang terletak di pusat Mosul, di utara Irak. Dibangun pada tahun 1870-an oleh Para Pastor Dominikan, tempat ini sangat terkenal karena loncengnya yang disumbangkan oleh Permaisuri Eugenia de Montijo, yang kadang-kadang disebut Gereja Jam .[2][3] Gereja ini rusak akibat pemboman tahun 2006.[2]
Sejarah
Pada tahun 1860, setelah pembantaian di Damaskus, yang menewaskan antara 4.000 dan 6.000 orang Katolik, Napoleon III mengirim pasukan ekspedisi ke Levant untuk membantu Umat Katolik Timur. Satu dekade kemudian, para Dominikan mendirikan Biara Bunda dari Jam di Mosul. Pada tahun 1880, Permaisuri Eugenie menyumbangkan arlojinya. Saat itulah menara pertama dipasang di tanah Irak. Di halaman gereja dibangun sebagai replika Lourdes grotto dengan patung Bunda dari Rahmat, tempat umat datang untuk berdoa.
Pada tahun 2006, sebagian gereja hancur akibat pemboman selama Perang Irak. Pada musim panas tahun 2014, umat Katolik di Dataran Niniwe jatuh ke tangan ISIS. Semenjak penindasan yang dilakukan kaum ekstremis Muslim tersebut, sebagian besar dari empat puluh lima gereja dihancurkan, diubah menjadi masjid atau penjara. Pada tanggal 24 April 2016, dilaporkan bahwa Gereja Latin dihancurkan oleh teroris[2] setelah menjarah barang antik dan karya seni. Laporan selanjutnya menunjukkan bahwa menara jam tersebut sebenarnya masih berdiri.[4]