Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan Perjuangan
Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan Perjuangan (bahasa Inggris: Sudan People's Liberation Movement-in-Opposition, disingkat SPLM-IO) adalah sebuah partai politik Sudan Selatan yang memisahkan diri dari Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan pada tahun 2013 akibat perebutan kekuasaan antara Presiden Salva Kiir dengan Wakil Presiden Riek Machar. Kisruh di antara keduanya terus memanas hingga akhirnya memicu Perang Saudara Sudan Selatan.[3] Partai ini memiliki militernya sendiri yang dikenal dengan sebutan "Angkatan Darat Pembebasan Rakyat Sudan Perjuangan". Angkatan ini terdiri dari pasukan Angkatan Darat Pembebasan Sudan yang telah membelot. Mereka bergabung dengan SPLM-IO untuk melindungi kepentingan sukunya atau karena merasa disingkirkan oleh pemerintah.[4] Walaupun Machar mencoba memperoleh dukungan dari kelompok etnis lain, SPLA-IO didominasi oleh suku Nuer.[5] Terdapat elemen-elemen dalam SPLA-IO yang menggunakan tentara anak-anak.[6] Pada Mei 2018, SPLM-IO telah mendirikan pemerintahan paralel di kawasan Nil Hulu yang menjadi tandingan pemerintah di ibu kota Sudan Selatan, Juba. Rakyat di wilayah yang dikuasai SPLM-IO tidak lagi menggunakan mata uang Sudan Selatan yang telah kehilangan nilainya akibat hiperinflasi; mata uang yang mereka gunakan adalah dolar Amerika Serikat dan birr Etiopia.[7] Referensi
|