Gerakan Mahagujarat, dikenal sebagai Mahagujarat Andolan dalam bahasa setempat, adalah sebuah gerakan politik yang menuntut pembentukan negara bagian Gujarat bagi masyarakat berbahasa Gujarat dari Negara Bagian Bombay yang dwibahasa di India pada 1956. Gerakan ini berhasil dalam pembentukan Gujarat, serta negara bagian Maharashtra berbahasa Marathi, pada 1 Mei 1960.[1]
Setelah kemerdekaan India tahun 1947, tuntutan untuk negara-negara bagian yang berdasarkan bahasa muncul. Pada 17 Juni 1948, Rajendra Prasad membentuk Komisi Provinsi Linguistik untuk merekomendasikan apakah negara-negara bagian tersebut harus direorganisasi secara linguistik atau tidak. Komisi tersebut menyertakan S. K. Dhar (pensiunan Hakim Pengadilan Tinggi Allahabad), J. N. Lal (pengacara), dan Panna Lall (pensiunan pegawai Dinas Sipil India), sehingga ia disebut Komisi Dhar. Dalam laporannya tanggal 10 Desember 1948, Komisi tersebut merekomendasikan bahwa "pembentukan provinsi berdasarkan pertimbangan linguistik secara eksklusif atau bahkan utama, bukanlah kepentingan yang lebih besar bagi negara India".[7][8]
Konferensi Mahagujarat diselenggarakan pada 1948 untuk memasukkan seluruh masyarakat berbahasa Gujarat di bawah satu administrasi pemerintahan yang akhirnya menghasilkan pembentukan Gujarat.[2][3]
Menurut otobiografi Indulal Yagnik, Ketua Menteri Negara Bagian Bombay B. G. Kher dan menteri dalam negeri saat itu Morarji Desai mengunjungi Dang pada Mei 1949. B. G. Kher menyatakan bahwa masyarakat suku Dang berbicara dalam bahasa Marathi dan fokus seharusnya mengenai hal itu. Indulal Yagnik dan lainnya mengunjungi Dang untuk memeriksa ini. Gujarati Sabha juga mengirim sebuah komite untuk pemeriksaan dan mengagitasi mengenai kelalaian oleh pemerintaha.[1] Komite melaporkan bahwa Dang lebih terkait ke Gujarat.[9]
Pada 1952, tuntutan untuk Negara Bagian Andhra dengan mayoritas Telugu yang terpisah telah dimulai di Negara Bagian Madras. Potti Sreeramulu, salah satu aktivis yang menuntut Negara Bagian Andhra, meninggal pada 16 Desember 1952 setelah melakukan puasa sampai mati. Selanjutnya, Negara Bagian Andhra dibentuk pada 1953. Hal ini memicu agitasi di seluruh negeri yang menuntut negara-negara bagian linguistik.[7][10]
Pada bulan Desember 1953, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru menunjuk Komisi Reorganisasi Negara Bagian[7] (SRC) untuk mempersiapkan laporan mengenai pembentukan negara-negara bagian linguistik. Komisi tersebut dikepalai oleh Hakim Fazal Ali sehingga dinamakan Komisi Fazal Ali. Komisi tersebut melaporkan pada 1955 untuk menata kembali negara-negara bagian di India.