Genizah Kairo (Cairo Genizah, juga dieja Geniza), adalah kumpulan dari sekitar 300.000[1] fragmen naskah Yahudi kuno yang ditemukan dalam suatu genizah atau gudang Sinagoge Ben Ezra di Fustat atau Kairo Lama, Mesir. Naskah-naskah ini menyediakan kelanjutan (continuum) 1.000 tahun (sejak 870 M hingga abad ke-19) sejarah Yahudi Timur Tengah dan Afrika Utara sejarah yang merupakan koleksi manuskrip abad pertengahan terbesar dan paling beragam di dunia. Teks-teks Geniza ini ditulis dalam berbagai bahasa, terutama bahasa Ibrani, bahasa Arab dan bahasa Aram, kebanyakan pada vellum dan kertas, tetapi juga pada papirus dan kain. Selain berisi teks-teks agama Yahudi seperti Alkitab, Talmud dan karya para Rabi di kemudian hari (beberapa dalam tulisan tangan asli penulisnya), Genizah memberikan gambaran rinci tentang kehidupan ekonomi dan budaya daerah Afrika Utara dan Mediterania Timur, terutama selama abad ke-10 hingga abad ke-13. Naskah-naskahnya sekarang tersebar di antara sejumlah perpustakaan, termasuk perpustakaan Cambridge University dan University of Manchester. Beberapa fragmen tambahan telah ditemukan di pemakaman Basatin di sebelah timur Kairo Lama, dan koleksi ini mencakup sejumlah dokumen-dokumen lama yang dibeli di Kairo pada akhir abad kesembilan belas.[2] @salido_tourism
Penemuan dan lokasi sekarang
Orang Eropa pertama yang memperhatikan koleksi ini rupanya adalah Simon van Gelderen (paman-kakek dari Heinrich Heine), yang mengunjungi Sinagoge Ben Ezra dan melaporkan tentang Genizah Kairo pada tahun 1752 atau 1753.[3] Pada tahun 1864 pengelana dan sarjana Jacob Saphir mengunjungi sinagoge ini dan mengeksplorasi Genizah selama dua hari; meskipun ia tidak mengidentifikasi setiap benda menurut tingkat signifikansi, ia menyarankan bahwa mungkin ada barang-barang berharga dalam penyimpanan ini.[4] Pada tahun 1896, sarjana Skotlandia, saudara kembar Agnes S. Lewis dan Margaret D. Gibson[5] kembali dari Mesir dengan fragmen dari Genizah yang mereka anggap menarik, dan menunjukkannya kepada Salomo Schechter "teman rabinik mereka yang selalu penasaran " di Cambridge.[6] Schechter, telah mengetahui adanya Genizah tapi tidak tahu nilai pentingnya, segera mengakui pentingnya materi itu. Dengan bantuan keuangan dari rekan sejawat dan teman asal Cambridge, Charles Taylor, Schechter membuat sebuah ekspedisi ke Mesir, di mana, dengan bantuan dari Kepala Rabbi, dia mensortir dan memindahkan sejumlah besar isi ruangan Genizah tersebut.[7] Agnes dan Margaret bergabung di sana dalam perjalanan mereka ke Sinai (kunjungan keempat dalam lima tahun) dan ia menunjukkan kepada mereka ruang yang oleh Agnes dilaporkan singkat sebagai "tak terlukiskan".[8]
Fragmen-fragmen Genizah itu kini telah diarsipkan di berbagai perpustakaan di seluruh dunia. Koleksi Taylor-Schechter di Cambridge adalah koleksi tunggal yang jauh terbesar, dengan hampir 193.000 fragmen (137.000 tanda-rak).[9] Ada 31.000 fragmen lebih di Seminari Teologi Yahudi Amerika. John Rylands University Library di Manchester meyimpan koleksi lebih dari 11.000 fragmen, yang saat ini sedang dijadikan digital dan diunggah ke sebuah arsip onlineDiarsipkan 2011-09-06 di Wayback Machine.. Bodleian Library di Universitas Oxford memiliki koleksi 25.000 folio Genizah.
Westminster College di Cambridge menyimpan 1.700 fragmen, yang diberikan oleh Lewis dan Gibson pada tahun 1896.[10] Pada tahun 2013 dua perpustakaan Oxbridge, Perpustakaan Bodleian di Oxford dan Perpustakaan Universitas Cambridge, bergabung bersama-sama mengumpulkan dana untuk membeli koleksi Westminster setelah ditawarkan dijual seharga £1,2 juta. Ini adalah pertama kalinya dua perpustakaan itu berkolaborasi dalam sebuah upaya penggalangan dana.
Isi dan makna
Dokumen-dokumen Genizah Kairo mencakup tulisan agamawi dan sekuler, disusun pada sekitar tahun 870 M sampai akhir tahun 1880. Praktek normal untuk genizot (bentuk jamak dari genizah) adalah memindahkan isinya secara berkala dan menguburkan dalam suatu pemakaman. Banyak dokumen-dokumen ini ditulis dalam bahasa Aram, suatu bahasa yang menggunakan abjad Ibrani. Karena orang-orang Yahudi menganggap bahasa Ibrani sebagai bahasa Allah, dan tulisan Ibrani merupakan tulisan harfiah dari Allah, teks-teks itu tidak boleh dihancurkan bahkan lama setelah mereka telah selesai tugasnya. Orang-orang Yahudi yang menulis bahan-bahan di Genizah ini tahu benar budaya dan bahasa masyarakat kontemporer mereka. Dokumen-dokumen itu sangat berharga sebagai bukti bagaimana bahasa Arab sehari-hari dari periode ini diucapkan dan dipahami. Mereka juga menunjukkan bahwa orang Yahudi pembuat dokumen-dokumen itu merupakan bagian dari masyarakat kontemporer: mereka mempraktikkan perdagangan sama seperti tetangga Muslim dan Kristen mereka, termasuk pertanian; mereka membeli, menjual dan menyewa properti.
Pentingnya bahan-bahan itu untuk merekonstruksi sejarah sosial dan ekonomi untuk periode antara tahun 950 dan 1250 tidak bisa diabaikan. Sarjana Yahudi Shelomo Dov Goitein menciptakan sebuah indeks untuk periode waktu tersebut yang mencakup sekitar 35.000 orang. Ini termasuk sekitar 350 "orang-orang terkemuka," di antaranya Maimonides dan anaknya Abraham, 200 "keluarga yang lebih dikenal ", dan menyebutkan 450 profesi dan 450 barang. Dia mengidentifikasi materi dari Mesir, Palestina, Lebanon, Suriah (tapi bukan Damaskus atau Aleppo), Tunisia, dan Sisilia, dan bahkan meliputi perdagangan dengan India. Kota-kota yang disebutkan berkisar dari Samarkand di Asia Tengah ke Sevilla dan Sijilmasa, Maroko ke arah barat; dari Aden ke arah utara ke Konstantinopel; Eropa tidak hanya diwakili oleh kota-kota pelabuhan Mediterania Narbonne, Marseille, Genova dan Venesia, tetapi bahkan Kiev dan Rouen kadang-kadang disebutkan.[11]
Khususnya berbagai catatan pembayaran kepada pekerja untuk pemeliharaan gedung dan sejenisnya sejauh ini merupakan koleksi terbesar catatan upah harian di dunia Islam selama periode abad pertengahan awal, meskipun ada kesulitan dalam menafsirkan unit mata uang yang dikutip dan aspek lain dari data. Mereka selalu dikutip dalam diskusi tentang ekonomi Islam abad pertengahan sejak tahun 1930-an, ketika aspek koleksi ini diteliti, sebagian besar oleh cendekiawan Prancis.
Materi mencakup sejumlah besar buku-buku, kebanyakan dari mereka dalam bentuk fragmen, yang diperkirakan berjumlah hampir 280,000 lembar, termasuk bagian dari tulisan-tulisan agama Yahudi dan fragmen-fragmen dari Al-Qur'an. Para sarjana Alkitab menaruh minat khusus terhadap beberapa naskah Sirakh yang tidak lengkap.
Materi non-sastra meliputi dokumen-dokumen pengadilan, tulisan hukum, dan korespondensi dari komunitas Yahudi setempat (seperti Surat sesepuh Karaite Ascalon), agak kecil jumlahnya, namun masih mengesankan: Goitein memperkirakan jumlah mereka "sekitar 10.000 item yang sama panjangnya, di mana 7,000 item merupakan unit berdiri sendiri yang cukup besar untuk dianggap sebagai dokumen bernilai sejarah. Hanya setengah yang terlestarikan lebih kurang lengkap."[12]
Jumlah dokumen yang ditambahkan pada Genizah berubah-ubah dari tahun ke tahun. Misalnya, jumlah dokumen yang ditambahkan lebih sedikit antara tahun 1266 dan sekitar tahun 1500, ketika sebagian besar komunitas Yahudi telah pindah ke utara kota Kairo yang sekarang, dan ada kenaikan sekitar tahun 1500, ketika masyarakat setempat meningkat dengan datangnya pengungsi dari Spanyol. Merekalah yang membawa ke Kairo beberapa dokumen yang menerbitkan cahaya baru pada sejarah Khazaria (bangsa Khazar) dan Rus Kiev, yaitu, Korespondensi Khazar, Surat Schechter, dan Surat Kievian. Genizah tetap digunakan sampai dikosongkan oleh para sarjana Barat bersemangat untuk meneliti isinya.
Sejumlah genizot telah membuahkan penemuan-penemuan lebih kecil di seluruh Dunia Lama, terutama di Italia, misalnya di Perugia.[13] Sebuah Geniza Afghanistan abad ke-11 ditemukan pada tahun 2011.[14]
Fragmen-fragmen Genizah Kairo dipelajari secara ekstensif, katalog dan diterjemahkan oleh Paul E. Kahle. Bukunya, The Cairo Geniza diterbitkan oleh Blackwell pada tahun 1958, dengan edisi kedua pada tahun 1959.[15]
Penelitian
Koleksi Genizah Kairo di University of Pennsylvania dan di Perpustakaan Seminari Teologi Yahudi menjadi subjek bagi proyek sains-warga di situs web Zooniverse. Para relawan proyek ini diminta untuk mensortir fragmen-fragmen Genizah Kairo yang sudah dijadikan digital, dalam rangka memfasilitasi penelitian fragmen-fragmen itu.[16]
^Goitein, Shelomo Dov. A Mediterranean Society: The Jewish Communities of the Arab World as Portrayed in the Documents of the Cairo Geniza. 6 vols. Berkeley: University of California Press, 1967-1993. ISBN0-5202-2158-3.