Gedung H. Spiegel merupakan gedung peninggalan zaman kolonial Belanda yang terletak di Jl. Letjend Soeprapto no. 34, Kota Lama Semarang.[1] Dulu dikenal sebagai Toko NV Winkel Maatschappij "H Spiegel" yang menjual mulai dari pakaian dari merk-merk ternama hingga dekorasi rumah seperti lampu minyak buatan Amerika.[2]
Perusahaan ini pertama kali dibangun pada 1895 oleh kongsi pengusaha Austria-Hungaria keturunan Yahudi, yaitu Moritz Moses Addler (1854-1927), Herman Spiegel (wafat 1911), dan Ignacz Back (1873-1955). Tak hanya mendirikan toko Spiegel, ketiganya turut membangun Toko Adler (Kutaraja, Padang, dan Surabaya), Toko Louvre (Makassar, Surabaya).[3] Tak lama, Tuan H. Spiegel diangkat menjadi manajer perusahaan ini dan menjadi pemiliknya dalam jangka waktu lima tahun. Pada 1908, perusahaan ini menjadi perusahaan terbatas. Setelah berakhirnya kepemimpinan Hindia Belanda, gedung ini semakin lama semakin bergeser dari fungsi awalnya. Bahkan sempat difungsikan sebagai gudang dengan kondisi terbengkalai dan tidak terawat. Barulah pada 8 Juni 2015, setelah masa restorasi yang cukup lama, gedung ini menjadi Spiegel Bar & Bistro. Fungsinya berubah dari sebuah toko serba ada, lalu menjadi gudang, dan kini menjadi tempat makan.[4]
Tentang Herman Spiegel
Sebagai seorang pengusaha Austria-Hungaria, Herman Spiegel turut mengembangkan bisnis toko serba ada berukuran besar di Hindia Belanda Bersama kedua rekannya. Spiegel memiliki istri bernama Sophie Weiss dan memiliki dua putri dan satu putra. Spiegel meninggal dunia pada 1911 setelah kembali ke kampung halamannya di Wina, Austria.[5]
Arsitektur Gedung H. Spiegel
Meski dimiliki oleh orang Austria, gedung ini sedikit terpengaruh dengan gaya Spanish Collonial. Hal itu dikarenakan pada era 1920-1930, area pertokoan memang dikuasai oleh pengusaha dari berbagai belahan dunia dan arsitekturnya pun menyesuaikan dengan selera pemilik.[3] Bangunan yang menghadap ke selatan ini memiliki dua lantai dengan langit-langit tinggi dan diperkokoh dengan susunan satu lapis batu bata khas bangunan di negara tropis. Jendela lonceng di sepanjang gedung, atap bangunan pelana dengan bahan penutup genteng, model jendela dengan lengkung di bagian atas dan berdaun ganda dengan panel kaca dan kayu, juga pintu berdaun ganda yang berada di dua sisi menjadikan bangunan ini terang juga tidak panas. Nama SPIEGEL yang sempat memudar dimakan zaman, kini terpampang jelas dan besar di ketiga sisi gedung yang menempati persis sudut persimpangan jalan. Bagian dalamnya dibiarkan tidak tersekat. Wajar karena fungsi awalnya sebagai toko. Dengan posisinya yang persis di tepi jalan, gedung ini tidak memiliki area parkir sehingga semakin terkesan berada di Eropa. Setelah mengalami restorasi yang cukup lama, wajah gedung H. Spiegel ini tidak banyak berubah, salah satunya dilihat dari penunjuk arah angin kuno yang masih bertengger di puncak atap bangunan tersebut.[1]
Iklan Toko H. Spiegel di Media Massa
Dalam beberapa kesempatan Toko H. Spiegel sempat mengiklankan tokonya di sebuah media bertajuk De Locomotief sekitar tahun 1910-an.
De Locomotief, 12 Februari 1910a
[Semarang – Spiegel]
[Advertentie] H. Spiegel – Semarang – Tegal – Heeft ontvangen:
Gasoline lampen met leiding overal zeer gemakkelijk aan te brengen, van een der beste Amerikaansche fabrieken, van solide, eenvoudige constructie. Volstrekt gevaarloos, met straal en hanglicht. Buitengewoon helder
Gloeikousen Merk Hill à f 0.35 per stuk. Lampeglazen, ook van Mica en moderne Tulpen.
Inlichtingen over Installaties worden op aanvraag gaarne verstrekt.
Zeer soliede heerenfietsen merk Bismark, Torpedo en Telegraph.
Stalen koffers in alle afmetingen.
Lederen Koffers, hang-, hand- en reistaschen met en zonder necessaire.
Eet- en Theeserviezen in meer dan 40 soorten. Glaswerk, Vingerkommen, Waterkannetjes,
Wederom ontvangen:
Dubbel geëmailleerde potten, pannen, ketels en ander keuken- en tafelgerei,
Zilverpleet, nikkel en koperen voorwerpen, geschikt voor Cadeau,
Nicelin poetsmiddel voor zilver, pleet, koper en andere metalen, het beste wat er is,
Elegante Heerenschoenen in bruin en zwart, Kinderwagens en Sportkarren.
Dari iklan ini terlihat bahwa toko ini menyediakan beragam barang rumah tangga baik, mulai dari kalangan dewasa hingga anak-anak. Dari perlengkapan dapur hingga kamar tidur. Dari perangkat keras hingga pakaian. Bisa dibayangkan kalau pengunjungnya pun pasti beragam pada zaman itu.[6][7]
^"Semarang - Oude stad". www.indischeliterairewandelingen.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-02. Diakses tanggal 2019-03-27.
^ abRaap, Olivier Johannes (2017). Kota di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 320. ISBN6024243618.
^March 29, Ibnu; 2018 (2009-08-25). "Gedung Spiegel, Kota Lama". Seputar Semarang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2019-03-27.