Gazal

Gazal merupakan salah satu bentuk seni musik kolaboratif asal Kepulauan Riau.[1] Ciri khas musik ini yaitu iramanya yang beraliran padang pasir. Pengaruh musik timur tengah melalui penyebaran dari malaysia ke Kepri dan wilayah lain disekitarnya. Musik gazal pertama kali didirikan oleh Haji Kenal Muse atau lebih familiar dipanggil dengan nama Pak Lomak. Pak Lomak merupakan seorang tokoh seni asal Johor Baru. Perkembangan musik Gazal diawali pada masa kerajaan Melayu. Saat itu, para pecinta musik gazal menampilkannya pada perhelatan-perhelatan keluarga kerajaan.[2]

Seni Gazal berkembang di wilayah Semenanjung Arab dan dipengaruhi oleh Budaya India. Seni ini masuk ke Kepulauan Riau oleh saudagar Arab dan Persia pada abad ke-18 M. Seni Gazal ini pada dasarnya merupakan puisi yang berima di tiap-tiap barisnya serta memiliki pola yang sama. Biasanya, isi dari seni Gazal ini mengekspresikan derita hari karena kehilangan atau perpisahan. Syair jenis Gazal ini pertama kali ditulis oleh Penyair asal Persia, Jalaluddin Rumi di abad ke-13 M.[3]

Dalam pertunjukan seni musik melayu ghazal, beberapa jenis alat musik yang digunakan adalah:

  1. Syarenggi, merupakan jenis alat musik yang mirip dengan tongkat kayu dan mempunyai 3 tali. Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek.
  2. Sitar, merupakan jenis alat musik yang mirip dengan gitar, akan tetapi bentuknya lebih bundar di bagian bawah, dan pada bagian bawah pula terdapat pengait tali senar yang berfungsi sebagai pengatur nada dasar. Cara memainkannya juga sama dengan gitar yaitu dengan cara di petik.
  3. Harmonium, merupakan jenis alat musik yang berbentuk seperti balok kotak serta terbuat dari kayu. Tuts nadanya hampir mirip dengan piano. Cara memainkannya dengan menggunakan pompaan udara pada bagian tengah kotak.
  4. Tabla, merupakan jenis alat musik pukul yang berbentuk bundar. Pada bagian atas yang dipukul, terbuat dari kulit yang membalut dari atas hingga ke bawah. Tali jahitan tersebut digunakan sebagai pengatur tinggi rendahnya alunan nada. Caranya dengan mengencangkan atau mengendurkan tali tersebut.[4]

Rujukan

  1. ^ "ekspresi seni" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2019-09-21. 
  2. ^ Katalog Warisan Budaya Indonesia 2018. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. 2018. hlm. 42. 
  3. ^ "Dalam Gazal, Tak Akan Melayu Hilang di Bumi". Jernih.co (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2020-07-11. 
  4. ^ "Pengertian dan Asal Usul Musik Melayu Ghazal". RiauMagz (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-31. Diakses tanggal 2020-07-11.