Ganoderma adalah organisme eukariotik yang digolongkan ke dalam kelompok jamur sejati. Dinding sel Ganoderma terdiri atas kitin, tetapi sel nya tidak memiliki klorofil. Ganoderma mendapatkan makanan secara heterotrof yaitu dengan mengambil makanan dari bahan organik di sekitar tempat tumbuhnya. Bahan organik tersebut yang akan diubah menjadi molekul-molekul sederhana dan diserap langsung oleh hifa.
Jamur Ganoderma termasuk dalam soil borne fungi (jamur terbawa tanah), memiliki sifat saprofit dan parasit tumbuhan. Sifat yang dimiliki Jamur Ganoderma menjadi menarik karena dua peran yang saling bertentangan, yaitu merugikan namun sekaligus menguntungkan. Sebagai patogen tumbuhan, Jamur Ganoderma dapat menyebabkan busuk akar dan batang pada tumbuhan tahunan tropika di perkebunan (kelapa sawit) maupun kehutanan, sehingga menyebabkan kerugian. Sebagai saprofit, Jamur Ganoderma telah lama digunakan sebagai bahan obat bagi kesehatan manusia. Adanya peran ganda tersebut membuat jamur Ganoderma sp. menjadi menarik untuk dikaji dengan tujuan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dasar maupun terapan nantinya dengan tujuan bioprospecting.[1]
Nama Ganoderma berasal dari bahasa Yunani ganos/γανος "bercahaya" dan derma/δερμα "kulit",[2]
Jenis-jenis Ganoderma
Ganoderma lucidum
Ganoderma lucidum adalah jamur yang dikenal sebagai jamur lingzi atau jamur untuk pengobatan
Ganoderma Boninense
Ganoderma Boninense adalah Jamur patogen yang menjadi penyebab penyakit busuk pangkal batang yang paling merusak dan mematikan pada tanaman kelapa sawit.
Ganoderma Zonatum
Ganoderma Zonatum adalah Jamur patogen yang menginfeksi spesies palem sehingga menyebabkan pantat busuk. Ini adalah jamur yang menginfeksi bagian bawah 4-5 kaki (120-150 cm) pada tanaman serta juga membusukkan akar.
Ganoderma Tornatum
Ganoderma Tornatum adalah Jamur patogen yang mengakibatkan batang dari tanaman tersebut mati dan membusuk paling merusak pada tanaman kelapa sawit.
Ganoderma Miniatocinctum
Ganoderma Miniatocinctum adalah adalah Jamur patogen yang mengakibatkan pangkal batang membusuk serta yang paling mematikan pada tanaman kelapa sawit.
klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi ilmiah, Jamur Ganoderma masuk ke dalam Kingdom Fungi, Filum Basidiomycota, Kelas Agaricomycetes, Ordo Polyporales, Famili Ganodermataceae dan Genus Ganoderma. Di dunia, telah dilaporkan terdapat 250 spesies jamur Ganoderma, 15 spesies bersifat patogen terhadap tumbuhan dan 6 spesies yang telah lama dibudiyakan karena dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan
senyawa
Kandungan Mineral dan Vitamin Ling Zhi
sifat dan khasiat
- Peran Ganoderma yang Menguntungkan
Di balik keganasannya sebagai penyebab penyakit pada tanaman, jamur Ganoderma memiliki perang yang sangat menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia. Jamur Ganoderma pada spesies yang berbeda, memiliki manfaat sebagai obat bagi manusia. Ganoderma mengandung berbagai komponen kimia yang dapat menyembuhkan penyakit dari tumor, kanker, hingga penurun kolesterol, bahkan dalam banyak buku sejarah dinyataakan bahwa para Kaisar China pada jaman dulu juga memanfaatkan Ganoderma sebagai obat tradisional untuk meningkatkan kesehatan dan keperkasaan pria. Sejak tahun 1971, seorang ilmuwan dari Universitas Kyoto di Jepang melakukan berbagai eksperimen budidaya jamur Ganoderma pada media kayu lapuk dan limbah pertanian. Di dunia, telah diketahui 6 spesies jamur Ganoderma yang memiliki manfaat sebagai obat. Salah satunya adalah Ganoderma lucidum yang dikenal sebagai jamur merah atau jamur kayu. Dikenal dengan nama lain jamur lingzhi atau reshi (Jepang).
Jamur Ganoderma sangat bermanfaat bagi manusia karena batang tubuh Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu 30% senyawa larut dalam air (misal: polisakarida & Germanium), 65% senyawa larut dalam pelarut organik (misal: Adenosin & Terpenoid), dan 5% senyawa volatil (misal: Asam ganoderat). Kandungannya yang bermanfaat untuk kesehatan antara lain: Polisakarida yang terdiri dari 1,3-D- glucans dan Beta-1,6-D- glucans; Triterpenoid berupa Asam Ganoderic; Adenosin; Protein berupa Ling Zhi-8 protein; Mineral
berupa Kalium (K), Calcium (Ca), Magnesium (Mg); Sedikit Germanium Organik; Senyawa-senyawa lain berupa: Ergosterol, Coumarin, Mannitol. Kandungan nutrisi, vitamin dan mineral jamur Ganoderma tersaji dalam tabel 1 dan tabel 2. Sekarang, banyak jamur Ganoderma yang dibudidayakan dengan metode organik menggunakan media dedak padi, serbuk beras cokelat dan bahan alami lainnya bahkan ada produsen yang langsung mengolah Ganoderma menjadi kapsul siap minum.
- Peran Ganoderma yang Merugikan
Sejak tahun 1951, jamur Ganoderma sudah dilaporkan sebagai penyebab penyakit busuk pangkal batang (BPB) kelapa sawit di Afrika Barat tepatnya di Republik Kongo, 15 tahun kemudian penyakit BPB sudah dilaporkan menyerang kelapa sawit di Malaysia. Pada tahun 1960-an seiring dengan perkembangan perkebunan kelapa sawit, serangan BPB juga semakin meningkat dan telah menyerang kelapa sawit berumur lebih muda (10-15) tahun. Dari 250 spesies jamur Ganoderma, hanya 15 spesies yang telah diketahui sebagai patogen penyebab penyakit BPB. Di Malaysia penyebab penyakit BPB adalah Ganoderma boninese, G. zonatum, G. miniatocinctum dan G. tornatum. Jamur Ganoderma dapat tumbuh subur pada pada tanaman tahunan dan memiliki peran ekologis sangat penting dalam ekosistem hutan untuk proses pemecahan senyawa lignin dalam
dekomposisi jaringan kayu. Selain pada tanaman kelapa sawit, Ganoderma juga penyebab busuk akar dan batang pada berbagai tanaman perkebunan lainnya seperti kelapa,
karet, teh, kakao, dan pohon hutan (Akasia, Populus dan Macadamia).
Di Indonesia, penyakit BPB sudah menyerang tanaman kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau dan Lampung dengan tingkat serangan mencapai 20%-30%. Akibatnya, tanaman yang sakit akan mengurangi jumlah Tandan Buah Segar (TBS) dan menurunkan rendemen. Secara nasional, besar kerugian dapat mencapai Rp. 2 Triliun per tahun bila tingkat serangannya mencapai 1% (dengan asumsi luas perkebunan sawit Indonesia 8 juta ha dan 80.000 ha yang berada dalam ancaman serangan Ganoderma). Umumnya serangan penyakit BPB terjadi pada tanaman berumur di atas 15 tahun. Tanaman kelapa sawit yang terserang akan tumbang dan mati satu per satu. Akibatnya dari 130 pohon per hektar, populasinya bisa berkurang dan hanya tersisa 70 pohon per hektar. Fakta di lapangan tingkat kematian sampai 40% banyak ditemui, terutama di tanaman generasi ketiga atau lebih. Ganoderma menyerang terutama pada areal kelapa sawit yang replanting.
Referensi