Gamelan Banjar adalah seni karawitan dengan peralatan musik gamelan yang berkembang di kalangan suku Banjar di Kalimantan Selatan. Gamelan Banjar yang ada di Kalsel ada 2 versi yaitu:
Masa Pangeran Hidayatulla, penabuh-penabuh gamelan disuruh belajar menabuh gamelan di keraton Solo. Hingga saat itu pun, baik pukulan dan lainnya menjadi panutan gamelan gusti-gustian, terutama sekali pukulan yang hanya ditambah dua kali akhir gong.
Selain itu, tidak ditemukan lagi gamelan yang lengkap seperti Simanggu Besar dan Simanggu Kecil, namun yang dikenal hanya lagu: ayakan, perangan, geol, mas mirah dan perang alun.
Di daerah Hulu Sungai group yang dipimpin Utuh Aini menguasai rumpun Kaliningan yang awalnya dikembangkan DalangTulur, Dalang Asra, Sarbaini, Busrajuddin dan Aci. Karena Kaliningan Hulu Sungai bersifat praktis cukup ditabuh hanya 8 orang. Gamelan tersebut terdiri dari:
2 buah sarun
1 buah sarantam
1 buah kanung
1 buah katuk
1 buah kangsi
1 buah babun
gong besar
gong kecil
Gamelan Banjar versi Keraton
Gamelan Banjar versi keraton, berikut adalah perangkat instrumennya: